Berita  

Turis Asing Sudah Bisa Liburan ke Jepang, Tapi Tak Boleh Berkeliaran Tanpa Pemandu

turis-asing-sudah-bisa-liburan-ke-jepang,-tapi-tak-boleh-berkeliaran-tanpa-pemandu

Jepang sudah siap menerima kembali kunjungan wisatawan mancanegara dalam skala kecil. Ini pertama kalinya sektor pariwisata Negeri Sakura dibuka sejak memberlakukan larangan berkunjung bagi semua warga asing pada Februari 2020.

Namun, hanya wisatawan dari Australia, Singapura, Thailand dan Amerika Serikat yang memiliki bukti vaksin ketiga yang diizinkan berkunjung ke Jepang. Totalnya pun tidak boleh melebihi 50 orang, dan mereka harus mengikuti paket wisata yang satu kelompoknya beranggotakan empat orang.


Lebih lanjut, mereka wajib mengikuti setiap arahan pemandu wisata. “Pemandu wisata bertugas memantau aktivitas kelompok dan memastikan mereka mematuhi protokol Covid-19 selama mengunjungi tempat-tempat yang telah ditentukan,” ujar Tatsuya Fujioka, direktur pengembangan pasar untuk Badan Pariwisata Jepang, saat dihubungi VICE World News pada Rabu (18/3).

Sementara negara lain telah membuka pintunya bagi semua orang, Jepang memutuskan tetap berhati-hati guna mencegah penularan Covid-19 di dalam negeri.

Negara ini sebenarnya telah berencana menyambut kedatangan pelancong asing pada November lalu, tapi tidak jadi lantaran varian Omicron dengan cepat menyebar di berbagai negara. Oleh karenanya, paket wisata baru bisa terlaksana mulai minggu depan.

Fujioka mengatakan, mereka belum menentukan tempat mana saja yang dapat didatangi para wisatawan. Tapi satu yang pasti, pelancong dilarang memisahkan diri dari kelompok selama perjalanan. “Mereka harus makan dan mengunjungi tempat wisata bersama kelompok,” tuturnya.

Pemandu wisata wajib memastikan tak ada satu pun dari anggota kelompok yang positif COVID-19. Menurut Fujioka, mereka harus memperhatikan tanda-tanda gejala dan mengecek suhu tubuh setiap pagi. Sementara itu, orang-orang yang terpilih mengikuti paket wisata harus mengunduh aplikasi COCOA dan MySOS yang berfungsi memantau kesehatan dan pergerakan mereka. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana kalau ada anggota grup yang berusaha kabur? Fujioka mengaku belum terpikir sampai ke situ.

“Sebelum memasuki Jepang, wisatawan perlu menandatangani formulir yang menyatakan mereka setuju mematuhi seluruh aturan percobaan ini dan mengikuti arahan pemandu,” Fujioka menjelaskan sistem paket wisatanya.

Calon turis harus memiliki visa khusus untuk berkunjung ke Jepang setelah pandemi melandai. Selama mereka sudah tiga kali divaksin dan tidak berasal dari negara yang masuk daftar karantina Jepang, para pelancong tidak diwajibkan isolasi mandiri.

Jepang secara bertahap membuka perbatasan untuk pelajar internasional dan perjalanan bisnis sejak Maret lalu. Pemerintah menerapkan batas kedatangan harian sebanyak 10.000 orang, dan jumlahnya kemungkinan akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat dalam waktu dekat.

Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.