Berita  

Tanpa Kalian Sadari, Perang Antar Negara Sudah Rutin Terjadi di Internet

tanpa-kalian-sadari,-perang-antar-negara-sudah-rutin-terjadi-di-internet

Selama satu dekade terakhir, isu keamanan siber semakin populer bagi berbagai masyarakat awam. Kita tidak lagi kaget bila ada film atau serial TV menggambarkan hacker ternyata bekerja bagi militer negara tertentu. Profil seorang tentara masa kini bisa jadi bukan mereka yang tegap dan memakai seragam loreng, melainkan pemuda 20-an mengenakan hoodie dan masih tinggal di rumah orang tuanya. Serial TV populer seperti Mr Robot membuat kita makin sadar risiko nyata dari serangan siber.

Ternyata, gambaran dari dunia fiksi semacam itu tak terlalu berbeda dengan kenyataan. Internet, selama beberapa tahun terakhir, sudah menjadi medan perang bagi beberapa negara yang memiliki agenda masing-masing. Hacker yang disponsori lembaga tertentu sering menyebar disinformasi, mengirim malware yang dapat merusak sistem ataupun mencuri data rahasia, bahkan sempat pernah terjadi sabotase pembangkit listrik akibat serangan peretas di Amerika Serikat.


Sejak 2011, jurnalis the New York Times Nicole Perlroth rutin mendata berbagai insiden serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Dia merupakan salah satu dari sedikit wartawan yang memahami apa saja senjata malware dimiliki negara-negara terdepan di bidang keamanan siber masa kini.

Podcast CYBER, yang dikelola VICE, mewawancarai Perlroth mengenai isu peperangan antar negara di Internet. Sang jurnalis merilis buku bertajuk This Is How They Tell Me The World Ends. Dalam buku tersebut, Perlroth menjabarkan pengalamannya menyaksikan Amerika Serikat menjadi salah satu pemain terbesar serangan siber, tapi belakangan muncul kompetitor seperti Rusia dan Korea Utara.

Simak obrolan VICE bersama Perlroth mengenai realitas peperangan siber yang terjadi di dunia saat ini, lewat tautan podcast berikut:

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard