Berita  

Aku Hobi Berburu Fakta Aneh dan Liar di Wikipedia, Hasilnya Aku Jadi Selebgram

aku-hobi-berburu-fakta-aneh-dan-liar-di-wikipedia,-hasilnya-aku-jadi-selebgram

Saat masih kecil dulu, Annie Rauwerda cuma boleh membuka internet untuk keperluan sekolah dan belajar. Ayah ibu memantau aktivitas online-nya supaya dia tidak mengakses yang aneh-aneh, atau malah keranjingan main media sosial dan game online.

Dia pun menghabiskan sebagian besar waktunya berselancar di Wikipedia, pangkalan data informasi raksasa, yang menyoroti segala macam topik dari tokoh dunia hingga alasan tos tangan bisa populer. Trivia mengejutkan semacam inilah yang membuatnya jatuh cinta dengan ensiklopedia online tersebut.


“Kadang-kadang, saya iseng bikin tugas tentang topik seperti Mongolia supaya bisa menjelajahi Wikipedia, lalu membuat presentasi powerpoint,” kenang perempuan 22 tahun ini, yang tinggal di Michigan, Amerika Serikat.

Dia kini menyalurkan kecintaannya terhadap platform melalui akun Instagram Depths of Wikipedia. Kepada setengah juta pengikutnya, Rauwerda rutin membagikan fakta paling aneh, unik dan liar yang dia temukan di Wikipedia.

“Saya awalnya cuma ingin mengunggah tangkapan layar yang tersimpan di ponsel supaya camera roll tidak berantakan,” ungkapnya. Seperti kebanyakan orang yang mengusir kebosanan saat lockdown dengan main TikTok, dia memutuskan membuka akun itu di Instagram. Postingan pertamanya menceritakan tentang wahana Big Thunder Mountain Disney yang membantu pasien mengeluarkan batu ginjal.

“Saya mengunggah postingan pertama pada April 2020, dan mengumpulkan lebih dari 3.000 pengikut pada Juli. Saat itulah saya menyadari banyak yang tertarik dengan fakta-fakta ini.”

Setiap hari, @depthsofwikipedia menyuguhkan konten yang akan membuatmu terperangah dan mengangkat alis. Fenomena “exploding trousers”, yang mana celana petani terbakar saat mengendalikan rumput liar, hingga penjelasan “Nuclear Gandhi” yang mengklaim Mahatma Gandhi penggila nuklir hanyalah segelintir contohnya.

Topik favorit Rauwerda sendiri adalah tentang pedagang kaya raya eksentrik Timothy Dexter, daftar nama panggilan yang digunakan Donald Trump seperti Boot-edge-edge dan Disaster from Alaska, lelucon politik bald-hairy di Rusia, dan guerrilla gardening alias aktivitas berkebun di bangunan kosong.

“Saya selalu mencari hal-hal yang lucu, tidak terduga, tapi tetap relatable,” jelasnya saat ditanya proses memilih unggahan. Rauwerda menambahkan, kunci agar kontennya cepat viral yaitu menekankan aspek spesifik yang jarang diketahui orang dari topik yang sudah familier. “Jadi bisa tentang semangka kotak, atau bahkan foto sapi [dengan caption] yang berbunyi ‘sapi sehat ini berbaring telentang tak bergerak’.”

Di awal-awal, dia mengikuti akun meme dan influencer untuk mengumpulkan follower. “Saya mengikuti banyak akun Instagram, lalu meng-unfollow mereka. Akun saya baru viral beberapa bulan kemudian, setelah disindir influencer Caroline Calloway dari New York.”

Calloway menemukan postingan tentangnya di akun Rauwerda. Dia tersinggung karena laman Wikipedia menyebut dia tidak punya pekerjaan apa-apa. “Saya mengunggahnya karena lucu. Dia lalu memberikannya ke Story dan menganggapnya ‘konyol’. Seseorang kemudian mengedit pekerjaannya di laman Wikipedia, dan saya mengunggah versi barunya. Sejak itu, dia menjadi penggemar berat dan membagikan ulang postingan lainnya.”

“Kura-kura Diego yang menyelamatkan spesiesnya dari kepunahan dengan sering kawin merupakan salah satu postingan yang viral di Instagram,” lanjutnya. 

Popularitasnya di Instagram menginspirasi Rauwerda untuk membuka akun TikTok. Di sana, dia mengunggah video reaksi terhadap entri-entri aneh di Wikipedia. Sementara dia telah menemukan formula terbaik untuk Instagram (“semua hal yang tak terduga atau sedikit nakal”), perempuan satu ini masih mempelajari cara terbaik memanfaatkan TikTok. Videonya tentang “anti-Barney humour” telah ditonton hampir 10 juta kali. Entri Wikipedia ini menjelaskan tentang lagu ciptaan anak-anak di seluruh dunia yang ingin membunuh tokoh kartun dinosaurus ungu dari Barney & Friends.

Rauwerda menekankan meski akunnya mayoritas membagikan informasi paling tolol dan lucu dari Wikipedia, dia juga menjadikannya sebagai wadah meningkatkan kesadaran bagi generasi yang tergila-gila meme. Tak ada ritual khusus yang dia lakukan saat membuat konten, selain menghabiskan setidaknya satu jam sehari di Wikipedia. Pada saat itu jugalah dia menyempatkan diri untuk mengedit entri.

“Wikipedia merupakan sumber fakta yang sangat besar. Berhubung sifatnya crowdsourced, postingan di sana memiliki lebih banyak kepribadian daripada platform semacam Britannica,” tuturnya.

Sementara kebanyakan dari kita memanfaatkan Wikipedia sebagai cara cepat menyelesaikan tugas, Rauwerda memiliki hobi yang tidak biasa: Wikiracing. 

“Maksud Wikiracing adalah kalian bersaing mengklik hyperlink sebanyak mungkin di Wikipedia dalam jangka waktu tertentu,” terangnya. “Saat saya masih kelas enam, saya dan teman-teman sering Wikiracing selama berjam-jam. Meski waktunya tidak cukup untuk membaca topik secara detail, saya belajar banyak hanya dengan membaca sepintas. Kami akan mulai dari topik seperti ‘pope mobile’ dan berakhir dengan daftar penguin, jadi sulit untuk tidak tenggelam dalam satu topik.”

Permainan kecil-kecilan inilah yang mengasah kemampuan Rauwerda mengubek-ubek fakta paling menarik di Wikipedia.

Sekarang, dia tergabung dalam komunitas editor sukarelawan Wikipedia, dan beberapa kali mengadakan edit-a-thon. Di acara itu, dia mengajar cara mendeskripsikan topik secara akurat kepada para calon editor Wiki.

Walau sekarang Rauwerda mengambil jurusan ilmu saraf di Universitas Michigan, dia lebih tertarik menjadi seorang guru, penulis lepas atau pembawa acara komedi. Saat ini, dia berusaha mewujudkan pengalamannya belajar di Wikipedia dalam acara komedi trivia. Dia yakin melalui format ini, dia bisa meningkatkan kesadaran para penonton yang terobsesi internet.

“Sedang ada tren brand berbicara santai, memposting konten cringe dan shitpost di Twitter agar lebih mudah diterima audiens,” katanya. “Saya pikir jika organisasi nirlaba melakukan hal serupa dan menyelami generasi media sosial, mereka juga perlu merangkul budaya meme tapi dibalut fakta, seperti yang saya lakukan di Depths of Wikipedia.” 

Follow Shamani di Instagram dan Twitter.