Berita  

Rekam Adegan Seks di Kawasan Bersejarah Acropolis, Aktivis Diburu Polisi Yunani

rekam-adegan-seks-di-kawasan-bersejarah-acropolis,-aktivis-diburu-polisi-yunani

Sekelompok aktivis Yunani merekam adegan bercinta di situs bersejarah Acropolis sebagai bentuk mendukung hak-hak LGBTQ+. Pihak berwajib kini melacak keberadaan mereka karena telah “menghina” kesucian monumen. 

Dikutip AFP, juru bicara kementerian kebudayaan Yunani mengungkapkan telah menyelidiki video tersebut dan akan “bergerak secepat mungkin mencari pihak bertanggung jawab atas rekaman ilegal ini.”


“Situs arkeologi Acropolis bukan tempat untuk melakukan aktivisme atau kegiatan apa pun yang menghina atau tidak menghormati monumen,” tegasnya.

Berdasarkan keterangan di situs web, film “Departhenon” yang berdurasi 36 menit menceritakan tentang sekelompok teman berkunjung ke Acropolis. Dua di antaranya adalah sepasang lelaki yang pernah berpacaran, tapi sekarang sudah putus. Mereka janjian untuk bertemu lagi di Parthenon. “Celah dibuat di ruang publik, dan khususnya di situs arkeologi Parthenon, yang secara simbolis kental akan unsur nasionalistik dan heteronormatif, sehingga erotisme yang tertangkap dapat berkembang,” bunyi keterangannya. “Film ini diproduksi secara independen dan bukan untuk kepentingan komersial. Tujuannya agar film ini dapat disebarluaskan.”

“Departhenon” tayang perdana secara eksklusif di Universitas Thessaloniki bulan lalu. Otoritas baru mencium keberadaan film tersebut setelah ditayangkan secara lengkap di Internet Archive.

Filmnya sendiri terbilang biasa-biasa saja. Kameramen berperan sebagai wisatawan yang merekam perjalanannya menggunakan Handycam. Durasi 15 menit pertama menampilkan orang-orang yang membuat kerajinan topeng sambil asyik mengobrol. Adegannya mulai erotis di menit ke-17, ketika beberapa orang ciuman dan joget bersama.

Mereka lalu pergi ke Acropolis di siang hari, membaur di antara para turis dan membuat lingkaran dengan tubuh mereka untuk menutupi pasangan yang sedang berhubungan seks sambil berdiri. Begitu malam tiba, mereka menggelar pesta dansa dilatarbelakangi Parthenon di kejauhan. Agak berlebihan jika filmnya dianggap pornografi, terlebih ketika adegan seks cuma berlangsung semenit.

Ini agak ironis, mengingat peradaban Yunani kuno terkenal menjunjung tinggi cinta yang bebas—terutama hubungan homoseksual antara lelaki. Kami yakin dua aktivis itu bukan orang pertama yang ngewe di Acropolis.