lNFAKTA.COM / Gunungsitoli /– Pemerintah Kota mana yunungsitoli yang di wakili oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Arham Dusky Hia, M.Si gi secara resmi Kick Off Program Diginity di Kota Gunungsitoli untuk mendukung Inklusi Disabilitas melalui penguatan kapasitas dan kebijakan lokal hingga nasional. yang diselenggarakan di Ruang Rapat II Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Kamis, 16/11/2023
Untuk wilayah Kota Gunungsitoli program DIGINITY (Disability Inclusion Through Strengthening Local to National Policy and Capacity) dilaksanakan oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY) bekerjasama dengan CDRM dan CDS dan sudah melakukan koordinasi bersama dengan Bappelitbang, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan juga pengelola Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa Nias (YPKBN).
“Atas nama Pemerintah Kota Gunungsitoli kami mengucapkan terimakasih sekaligus mengapresiasi seluruh program yang dilaksanakan, dan kami berharap program ini bukan hanya untuk Orang Dengan Disabilitas Psikososial (ODDP) saja tetapi untuk seluruh penyandang disabilitas yang ada di Kota Gunungsitoli sehingga hak-hak mereka sebagai warga Kota Gunungsitoli bisa lebih diperhatikan.
Dengan disabilitas yang mereka miliki tentu ada banyak hal-hal keterbatasan untuk mengakses pelayanan-pelayanan kepada masyarakat bahkan mereka memiliki keterbatasan untuk melayani dirinya sendiri, oleh karena itu kita berharap, seluruh komponen baik itu masyarakat atau rumah tangga atau keluarga yang memiliki anggota keluarga disabilitas dan terutama bagaimana juga kehadiran representasi negara ditengah masyarakat mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kota bisa lebih berpihak dan memperhatikan orang-orang disabilitas ini. Kita juga berharap kepada perangkat daerah terkait secara khusus Dinas Sosial Kota Gunungsitoli kiranya dapat melakukan pengamatan terhadap program yang dilakukan oleh CDRM dan CDS bersama dengan YAKKUM sehingga kita memiliki satu roadmap yang betul-betul konkrit dan manfaatnya betul-betul dirasakan oleh masyarakat terutama bagi para penyandang disabilitas bisa lebih mandiri setelah mereka dinyatakan sembuh” ucap Arham
Masih disampaikannya, sebagaimana laporan dari Dinas Sosial ada beberapa orang penyandang disabilitas psikososial yang sudah dinyatakan sembuh namun pihak keluarga masih belum berkenan untuk menerimanya. “Ini menjadi salah satu tugas kita bersama, bagaimana kita bisa memberikan edukasi atau advokasi kepada pihak keluarga sehingga mereka bisa dengan ikhlas menerima kehadiran kembali anggota keluarganya dan tentu Dinas Sosial bisa merumuskan dan merencanakan bagaimana tindakan-tindakan selanjutnya sehingga bisa menimbulkan simpati atau empati keluarga terhadap anggota keluarga. Seburuk apapun kondisinya, tentu itu merupakan bagian keluarga masing-masing sehingga kita bisa mengembalikan penyandang disabilitas psikososial ini kembali kepada keluarganya dan mendapatkan haknya sebagai anggota keluarga” imbuhnya
“Kami mengucapkan terimakasih kepada lembaga Yayasan Peduli Kasih Bangsa Nias yang sudah berpatisipasi, berkontribusi terhadap penanganan ODDP ini, ada sekitar 25 orang ODDP atau ODGJ yang dititipkan oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli di Yayasan ini. Tentu dengan segala keterbatasan Pemko Gunungsitoli dalam hal pendanaan, kami berharap kiranya para warga binaan ini bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dan kita berharap dengan penanganan tertentu mereka bisa pulih dan bisa dikembalikan kepada keluarga masing-masing. Tentu ini bisa menjadi salah satu target atau sasaran program ini kita berharap adanya sinergitas baik itu yayasan maupun dari CDRM dan CDS dan didukung oleh Pemko Gunungsitoli melalui Dinas Sosial sehingga program ini dapat berhasil dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terhadap kesejahteraan atau peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kota Gunungsitoli secara khusus kepada penyandang disabilitas,”tutup Arham.