Makna Dan Peran Sumpah Pemuda Dalam Menjiwai Perkembangan Pendidikan Bagi Arif Rahman Hakim

INFAKTA.COM,BANDUNG – Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Tahun ini, peringatan ke-95 Hari Sumpah Pemuda mengusung tema “Bersama Majukan Indonesia”.

Berbagai pendapat dan harapan disampaikan para guru dan kepala sekolah di satuan kerja pendidikan tingkat dasar di wilayah kecamatan cicalengka, salah satunya Arif Rahman Hakim S.Pd kepala sekolah SDN Cicalengka 06 dan beliau juga menjabat sebagai ketua K3S.


Arif  mengatakan perayaan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober dapat dimaknai sebagai momen bagi generasi muda untuk terus meningkatkan wawasan dan kecerdasan karakter dalam perkembangan pendidikan.

Nilai dan makna Sumpah Pemuda memiliki peranan penting dalam proses perjuangan berdirinya bangsa. Menelusuri histori yang melekat padanya, bahwa  perjuangan rakyat dulu masih bersifat kedaerahan dan belum menjadi sebuah  kesatuan yang kuat dalam melawan penjajah.

” Sehingga ketika Sumpah pemuda di ikrar kan dengan tujuan untuk mempersatukan rakyat  Indonesia dari yang semula bersifat kedaerahan dengan keragaman kultur bahasa, agama, suku, dan budaya menjadi  bersifat kesatuan dalam ikatan persatuan bangsa Indonesia sehingga membentuk suatu kekuatan besar dalam perjuangan melawan penjajah,” ucap kepala sekolah, Arif Rahman Hakim S.Pd

Bicara soal menjiwai nilai sumpah pemuda dan perkembangan pendidikan, Arif menjelaskan, Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dalam upaya memanusiakan manusia. Sejalan dengan amanah konstitusi yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, pendidikan memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang suatu bangsa.
Tetapi kini banyak temuan yang terlihat seakan menjadi antitesis dengan esensi sumpah pemuda.

” Sebagai contoh, seiring perkembangan Globalisasi  banyak orang sedikit demi sedikit sudah meninggalkan bahasa Indonesia yang mulai tergerus dengan bahasa asing, orang-orang lebih bangga menggunakan produk asing ketimbang produk negeri sendiri. Dalam hal persatuan, kita juga diancam dengan berbagai isu yang dapat memunculkan disintegrasi bangsa,” ujarnya.

Ia berharap, menilik dari kenyataan yang ada, semoga dengan momentum sumpah pemuda dapat kembali membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan, semangat cinta tanah air.

” Tentunya melalui bidang pendidikan memberikan peranan penting dalam upaya membangkitkan kembali semangat sumpah pemuda. Melalui momentum Sumpah Pemuda dapat melahirkan kader-kader generasi bangsa yang mampu menjawab tantangan zaman, mampu bersaing dan menampakkan wajah Indonesia di mata Dunia,” tegasnya.

” Tanggungjawab perkembangan pendidikan tidak sertamerta  dibebankan  kepada sekolah, tetapi semua pihak harus memiliki tanggung jawab  yang besar, mulai dari Pemerintah, Sekolah, orang tua dan lingkungan masyarakat. Maka dari itu perlu adanya sinergitas, sejalan dan seirama, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai,” pungkasnya. ( Bubu )