Berita  

Ini Tinjauan Teknis Penyebab Kegagalan Struktur Jembatan Menuju RSUD Pulau Taliabu Sekaligus Usulan Teknis Tipe Konstruksi Jembatan Pengganti

ini-tinjauan-teknis-penyebab-kegagalan-struktur-jembatan-menuju-rsud-pulau-taliabu-sekaligus-usulan-teknis-tipe-konstruksi-jembatan-pengganti

Ini Tinjauan Teknis Penyebab Kegagalan Struktur Jembatan Menuju RSUD Pulau Taliabu Sekaligus Usulan Tekhnis Tipe Konstruksi Jembatan Pengganti

Oleh : Ir. Burhanuddin Abdul (Super Structure Pro-B (Ahli Jembatan) pada Proyek Stategis Nasional (PSN) Jakarta).(Bakal Calon Bupati Kab Pulau Taliabu 2024-2029)


A. Pengantar dan gambaran umum jembatan

Jembatan yang ambruk beberapa hari lalu, merupakan akses jalan utama yang menghubungkan desa Bobong dan desa Ratahaya untuk menuju ke RSUD dan PDAM di Kabupaten Pulau Taliabu. Jembatan tersebut berfungsi memperlancar arus tranportasi orang, barang dan jasa antara desa bobong menuju RSUD, PDAM dan desa ratahaya Kabupaten Pulau Taliabu.

Oleh karena itu, maka jembatan ini masuk kategori penting dan strategis daerah khususnya dalam aspek pelayanan publik dalam bidang kesehatan karena ini satu-satunya akses jalan menuju RSUD Kabupaten Pulau Taliabu. Konstruksi Jembatan tersebut adalah Tipe box culvert beton bertulang, dengan perkiraan ukuran lubang bersih (sisi dalam) box Culvert panjang bentang 2m tinggi 3m dan lebar 6m sesuai lebar jalan.

Akibat kegagalan struktur dan longsor pada oprit jembatan tersebut otomatis mobilitas masyarak terganggu karena jembatan tidak bisa dilewati, bila ada Emergensi pada pasien yang harus menggunakan mobil Ambulance maka ini terkendala.

Kejadian tanah longsor pada area oprit di kedua sisi jembatan tersebut tentu sangat mengganggu mobilitas orang, barang dan jasa terkhusus aktifitas pelayanan kesehatan masyarakat menuju rumah sakit. Melihat kejadian kegagalan Struktur Jembatan Ratahaya menuju RSUD yang diberitakan melalui media online tentu saya sebagai putra daerah asal Pulau Taliabu dengan latar belakang pendidikan Teknik Sipil langsung merenung, berpikir, maka muncul beberapa pertanyaan dalam pikiran saya sebagai berikut :
1. Apa penyebab kegagalan struktur Jembatan tersebut ?
2. Apakah banjir yang menjadi Penyebab utama ?
3. Atau ada penyebab lain dari sisi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan jembatan tersebut ?

Kenapa kita perlu mencari tahu atau mengindentifisi masalah teknik penyebab kegagalan struktur dan tanah longsor pada area oprit tersebut ? Karena dengan mengetahui penyebab teknik tersebut maka solusi Teknik yang akan diusulkan akan TEPAT AMAN dan TUNTAS

B. Riwayat Pembangunan Jembatan Ratahaya menuju RSUD adalah sebagai berikut :

1. Terlihat ada pondasi sejarak ±1m di kedua sisi box culvert eksisting, kemungkinannya pondasi jembatan tersebut dibangun sebelum Tahun 2017.
2. Jembatan Box Culvert beton bertulang dibangun tahun 2017, longsor pada oprit akibat tekanan air banjir yang menggerus tanah oprit tersebut pada September 2021 (Jembatan berumur 4 Tahun) dan Selanjutnya di lakukan rehabilitasi Jembatan tersebut tahun 2021
3. Jembatan box culvert tersebut kembali mengalami kegagalan struktur pada Juli 2022 di saat banjir akibat intensitas curah hujan tinggi. (Rehabilitas ke 2 hanya berumur ±10 Bulan)

C. Identifikasi Masalah Kegagalan Struktur.

Identifikasi masalah kegagalan struktur di lakukan dengan mengumpul data-data berupa foto dan video yang diperoleh dari koresponden kami di lokasi, informasi dari whatsap group dan pemberitaan media online. Dokumen foto dan video yang digunakan untuk menganalisa adalah dokumen pada september tahun 2021 dan juli tahun 2022.

Ini Tinjauan Teknis Penyebab Kegagalan Struktur Jembatan Menuju RSUD Pulau Taliabu Sekaligus Usulan Teknis Tipe Konstruksi Jembatan PenggantiIni Tinjauan Teknis Penyebab Kegagalan Struktur Jembatan Menuju RSUD Pulau Taliabu Sekaligus Usulan Teknis Tipe Konstruksi Jembatan PenggantiIni Tinjauan Teknis Penyebab Kegagalan Struktur Jembatan Menuju RSUD Pulau Taliabu Sekaligus Usulan Teknis Tipe Konstruksi Jembatan PenggantiIni Tinjauan Teknis Penyebab Kegagalan Struktur Jembatan Menuju RSUD Pulau Taliabu Sekaligus Usulan Teknis Tipe Konstruksi Jembatan Pengganti

Tahapan indentifikasi masalah sebagai berikut. Pengumpulan Data (Sumber Foto dari Media online, group WhatsApp dan Foto aktual dari teman-teman media yg diminta bantuannya untuk mendokumentasi dari beberapa sudut pengambilan gambar lapangan) Dengan hasil data foto yang terkumpul, berikut catatan penting informasi teknik rangkuman yaitu sebagai berikut ;

1. Jembatan box culvert telah bergeser ke arah hilir (di perkirakan bergeser 30 sd 50cm) dan juga terjadi Amblas atau penurunan atau setlement yang tidak sama pada sisi hulu dan sisi hilir box culvert dimana terjadi differential setlement (di perkirakan 25 sd. 50cm).

2.Wing wall atau DPT (Dinding Penahan Tanah) pada sisi hilir sungai patah dan roboh akibat gerusan air banjir. Wing wall sisi hulu patah dan bergeser akibat box culvert yang terdorong oleh tekanan air banjir.

3. Oprit di kedua sisi baik sisi desa Bobong dan sisi RSUD longsor dan hanyut terbawa air banjir. Longsor diprediksi sedalam ±3,5m sampai ke dasar box culvert.

4. Wing wall atau DPT (Dinding Penahan Tanah) ada gap yang cukup besar di sisi bawah sehingga tanah timbunan dengan jenis pasir akan keluar melalui celah ini akibat dead load (beban mati) Tanah itu sendiri, akibat live load / Beban T dan D (Beban Kendaraan) yang melintasi jalan tersebut maupun tekanan air maksimum saat banjir yang bisa mencapai gaya 2 Ton sampai dengan 3 Ton tekanan Air pada sisi bawah bila tinggi muka air banjir naik 2m sampai dengan 3m dari dasar tanah.

5. Structure Box culvert beton bertulang harus dilakukan pengecekan lebih detail untuk menilai apakah struktur box culvert masih memenuhi syarat secara struktur (tidak terjadi Retak yang besar atau patah) akibat perbedaan penurunan.

6. Tidak adanya pelat injak beton bertulang pada ke dua sisi oprit untuk mendistribusikan beban hidup sehingga efek ke sisi bawah tekanannya akan berkurang.

7. Tidak ada dinding penahan tanah dan pengarah air yg terbuat dari batu kali, sementara wing wall tegak lurus terhadap arah datangnya tekanan air saat banjir. Efek gaya maksimum dan ada tambahan gaya akibat adanya turbulensi.

8. Adanya gap atau celah yang cukup besar pada sisi bawah wing wall sehingga tanah bisa keluar dari area oprit ke luar melalui bawah wing wall. (Level bawah wing wall kurang turun seharusnya level bawah wing wall selevel dengan dasar pondasi box culvert).

Secara Teknis Umur rencana dalam perencanaan jembatan adalah 75 Tahun, dari data dokumentasi yang diterima dan catatan teknis di atas maka dilakukan penilaian penyebab kegagalan struktur jembatan box culvert dan longsor oprit sebagai berikut:

1. Elevasi atau level wing wall beton bertulang kurang turun sehingga ada celah sebagai jalan keluar timbunan pasir pada area oprit dimana tanah akan keluar sedikit demi sedikit dalam waktu tertentu terjadi lubang.

2. Tidak ada pondasi pengarah air saat banjir di sisi luar wing wall, biasanya terbuat dari bantu kali.

3. Bila Item 1 & 2 direncanakan dan dilaksanakan dengan metode kerja yang benar dan mengacu pada spesifikasi teknik dan syarat teknis maka longsor pada oprit dapat di cegah.

4. Plat Injak tidak ada pada area oprit, pelat injak berfungsi mengurangi distribusi beban kendaraan pada area oprit, dan bila tidak ada pelat injak maka tekanan tanah yg terjadi akan lebih besar akibat impak dari tumbukan roda kendaraan saat melintas di area oprit dan itu menambah cepatnya tanah longsor.

5. Banjir adalah salah satu variable gaya hydrostatic sebagai beban Hidup yang di perhitungkan bekerja pada semua tinjauan struktur box culver, wing wall dan dinding penahan tanah & dinding pondasi batu kali pengarah banjir.

6. Jalur air yang melintasi bawah box culvert ini terjadi karena level dasar box culvert kurang dalam, seharusnya dasar beton box culvert lebih dalam (di sarankan 50 sd 60cm ) ini tinjauan khusus alur air agar air tidak masuk atau mengalir lewat sisi bawah plat dasat Box culver seperti yg terjadi saat ini.

Solusi Teknis yg diusulkan untuk mengatasi kegagalan Struktur Jembatan box culvert dan longsor pada arae oprit adalah sebagai berikut :

1. Perbesar ukuran box culvert menjadi dobel Box Culvert (Prediksi Ukuran bersih lubang 2×2,5mx3,5m), Perlu analisa hydrology untuk mengukur Volume debit banjir berdasarkan daerah tangkapan air hujan. Dari data analisa hydologi di tentukan ukuran dobel box culvert.

2. Elevasi dasar box culvert harus di gali lebih dalam minimal 60cm dengan asumsi Elevasi top plat dasar Turun minimal 20cm dari level tanah eksisiting dari level terendah di tambah pelat dasar 35cm dan lantai kerja 5cm jadi total galian adalah 60cm dari elevasi dasar sungai.

3. Elevasi dasar wing wall harus selevel dengan dasar box culvert dan masuk ke arah oprit ±1m setelah itu baru di miringkan ke atas selebar 2,5m. Wing wall harus di desain terhadap semua gaya yg terjadi seperti beban kendaraan, tekanan tanah,
tekanan air banjir dan beban gempa.

4. Pondasi batu kali pengarah air banjir harus di buat dengan baik agar mengurangi gaya yang bekerja pada wing wall dan mengurangi gaya turbulensi yang terjadi.

5. Penyeledikan Tanah ( Alat Sondir DCT kapasitas 2,5 ton 2 titik dan bor log kedalam 30m 1 titik), ini harus di lakukan karena penentuan elevasi dasar Pondasi itu adalah berdasarkan daya dukung Izin tanah dasar pada kedalam tertentu yang di peroleh dari hasil penyelidikan tanah. Katakanlah bila tanah keras yang mampu mendukung Struktur Jembatan box culvert berada pada kedalam 1m maka dasar box culvert harus di letakkan pada elevasi 1m dari muka tanah dasar, bila Tanah keras berada pada kedalam 4m maka Pilihannya adalah pondasi dalam bisa pondasi tiang pancang, pondasi bored pile atau pondasi strouss pile (pondasi sumuran). Bila pilihannya bukan struktur jembatan box culvert maka bisa memilih jembatan tipe balok T bentang 10m sampai dengan 12m, dudukan pier dan pondasi setempat atau pondasi dalam sesuai rekomendasi dari hasil penyelidikan tanah.

Demikianlah tinjauan teknis dan usulan konsep mengatasi Kegagalan struktur box culvert dan longsor pada oprit Jembatan Ratahaya menuju RSUD Kabupaten Pulau Taliabu.

Berita dengan Judul: Ini Tinjauan Teknis Penyebab Kegagalan Struktur Jembatan Menuju RSUD Pulau Taliabu Sekaligus Usulan Teknis Tipe Konstruksi Jembatan Pengganti pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Hermawan Mangawai