Siapa ini yang sering kesulitan menganalisis sesuatu hal? Atau kamu sering bingung menjelaskan “bagaimana”. Jangan khawatir, ada loh metodenya. Melalui metode desain thinking, yuk tingkatkan kemampuan analisismu!
Mengenal Metode untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis
Mungkin empathize design thinking adalah istilah yang masih asing di telingamu. Namun aktivitas yang satu ini terbukti sangat penting dalam bisnis online, khususnya soal mengembangkan produk. Masih tidak begitu banyak pebisnis yang menyadari bahwa “empati” adalah elemen utama untuk mendesain produk yang baik dan mudah memikat masyarakat.
Singkatnya, empathize design thinking adalah teknik desain yang menggunakan elemen utama berupa rasa empati. Sesuai namanya pula, empathize design thinking adalah tipe desain yang berbasis human-centered design.
Jika selama ini kamu pernah menemukan produk yang terasa sangat memahami segala kebutuhanmu sebagai konsumen, besar kemungkinan perusahaan tersebut sudah mengaplikasikan contoh design thinking di produk mereka.
Mungkin sampai di sini kamu bertanya-tanya mengapa unsur empati yang dipilih sebagai fokus dalam desain. Pemilihan unsur empati ini sesungguhnya tidak dilakukan secara sembarangan, lho.
Manusia mempunyai cukup banyak emosi. Salah satunya adalah empati. Empati adalah kemampuan manusia untuk melihat dunia dari sisi lawan bicaranya atau orang lain. Dengan adanya empati, manusia bisa seolah ikut merasakan perasaan orang lain, mendapatkan pengalaman yang serupa, dan bisa memahami situasi dan orang lain secara lebih baik.
Dari segi marketing, empati mempunyai kekuatan tersendiri untuk menggaet perhatian masyarakat. Mengaplikasikan empathize design thinking adalah jalan mudah bagi brand untuk menunjukkan rasa empati mereka terhadap apa yang mungkin dirasakan oleh masyarakat (calon konsumen). Sehingga, masyarakat akan lebih mudah terpancing dan menerima produk yang dijual.
Empathize design thinking adalah hal yang harus kamu pertimbangkan dengan sungguh-sungguh jika ingin bisnis menjadi lebih sukses sekaligus berbeda dari para pesaingmu yang lain. Pun empathize design thinking mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan trik riset marketing biasa.
Empathize design thinking adalah strategi desain yang tidak berfokus pada fakta dan data, tetapi juga pola pikir, emosi dan motivasi yang dianut oleh calon konsumen. Dengan begini, produk dapat lebih mudah untuk dipasarkan dan menjangkau konsumen.
3 Cara Menerapkan Desain Thinking
Meskipun terdengar abstrak dan rumit, sesungguhnya mempraktekkan empathize design thinking adalah hal yang mudah. Ada beberapa teknik serta metode empathize design thinking yang bisa dicoba, yakni:
- Menganalisis 2W+1H (What,Whyand How)
Teknik empathize design thinking pertama adalah menganalisis 2W+1H dari data-data perilaku konsumen. 2W+1H adalah what (apa), why (mengapa) dan how (bagaimana). What adalah tingkah laku user yang menjadi perhatian.
Why adalah alasan mengapa mereka bersikap demikian. How adalah bagaimana persisnya tindakan atau ekspresi mereka kala itu saat dihadapi dengan persoalan.
- InterviewEmpati
Cara kedua, kamu bisa melakukan interview / wawancara hati ke hati yang sering juga disebut dengan interview empati. Ajak konsumen untuk ngobrol yang hangat dan terbuka. Tanya apa saja kelebihan dan kekurangan produk, serta kritik dan saran dari mereka terhadap brand.
Jangan lupa untuk sungguh-sungguh menyimak obrolan konsumen agar kita bisa menangkap sepenuhnya pesan dan saran mereka.
- Memakai Peta Empati
Apa itu peta empati? Peta empati adalah alat empathize design yang mengelompokkan masukan konsuen dari hasil wawancara atau observasi menjadi 4 kelompok utama yakni: think (pikiran konsumen ketika memakai produk), say (perkataan konsumen saat wawancara), feels (perasaan konsumen saat memakai produk) dan does (kelakuan konsumen ketika terjadi masalah dengan produk yang mereka pakai).
Demikianlah pembahasan artikel edisi kali ini tentang design thinking process dan contoh design thinking. Semoga pembahasan di atas bisa menambah wawasanmu, ya!
The post Yuk Tingkatkan Kemampuan Analisimu melalui Metode Desain Thinking! appeared first on Campuspedia News.