Berita  

YPMAK dan PT Freeport Dalami Penyelesaian Kasus yang Terjadi di Sekolah Taruna

ypmak-dan-pt-freeport-dalami-penyelesaian-kasus-yang-terjadi-di-sekolah-taruna

TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) sebagai mitra dan PT Freeport Sebagai donatur dari SATP melakukan evaluasi bersama dalam mendalami bagaimana tindak lanjut dari kasus yang terjadi di SATP yang sedang melalui tahapan tahapan penyelesaian  Jum’at, (12/11/2031).

Febian Magal selalu direktur utama YPMAK didampingi oleh Ketua Tim perlindungan anak Wilhelmus wanmang S.Psi, M.Psi dan kepala perwakilan yayasan pendidikan Lokon, Andi Ndityomas memberikan keterangan kepada awak media terkait poin – poin hasil rapat evaluasi yang telah dilakukan sebelumnya.


Direktur utama YPMAK, Febian Magal mengatakan terkait masalah ini, kemarin secara lembaga, PT Freeport dan YPMAK telah mengundang Sekolah asrama Taruna Papua, (SATP)  untuk menjelaskan bagaimana penanganan kasus ini sehingga bisa muncul ke permukaan lagi, seakan-akan kasus baru yang kembali hangatkan kasus ini,”kata Febian kepada awak media.

”Kemarin telah hadir ketua pengelola YPL, kepala asrama, kepala sekolah, beberapa pembina dan tim psikiater atau konselor yang ada di SATP,”katanya.

Ia mengatakan, melalui rapat kemarin kami menyimpulkan beberapa hal terkait SATP yang telah memiliki sistem untuk pengelolaan dan pencegahan penanganan kasus yang terjadi di SATP, menurut kami SATP sudah lakukan langkah-langkah yang tepat untuk menangani kasus tersebut secara sistematik sehingga bisa terselesaikan, jadi tidak seperti yang diberitakan dan dikomentarkan oleh masyarakat umum.

”Hari ini kita tidak bicara soal kasus tapi kita bicara soal langkah langkah penyelesaian yang sudah berjalan dan juga untuk kemudian hari, jangan sampai kasus ini muncul lagi atau kasus serupa yang muncul kembali di SATP,”imbuh Febian.

Yang pertama SATP telah membentuk satgas perlindungan anak untuk jangka panjang, jadi mereka punya tim yang khusus yang diketuai oleh Wilhelmus Wanmang, S.Psi, M.Psi.

Yang kedua adalah SATP juga sudah memiliki tim psikiater untuk melakukan kegiatan penanganan dan pemulihan kepada anak anak yang jadi korban.
Mereka juga memiliki tim pendampingan rohani bagi korban maupun seluruh anak yang berada di SATP.

Kemudian mereka juga punya program untuk psikotes terhadap seluruh karyawan karyawati, guru, siswa dan pembina – pembina yang berada di lingkungan SATP

Febian juga menambahkan, mereka juga membentuk tim keamanan dan keselamatan bagi anak di lingkungan SATP dan juga mengadakan kegiatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah, sekitar 104 jenis kegiatan.

”Mereka juga membuat program pendidikan seksual kepada anak dan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah sehingga berkelanjutan dalam jangka panjang,”tambahnya.

Semua program  diterapkan dengan menggunakan pendekatan kearifan lokal, selain itu program dan langkah yang telah ditentukan itu dilakukan tanpa kekerasan.

Febian menambahkan, program tersebut untuk ke depannya ditingkatkan terus karena saat ini anak anak yang ada jumlahnya 1104 dan itu tidak mudah.

Kami sudah membangun asrama yang belum dioperasikan, semester mendatang ini akan lebih banyak siswa lagi jadi diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalam harus siap,”terangnya.

Melalui Kasus kasus ini kita bisa lebih strategis lagi menangani banyak anak yang nantinya masuk.

Pewarta: Ochen
Editor: Redaksi/Papua

Berita dengan Judul: YPMAK dan PT Freeport Dalami Penyelesaian Kasus yang Terjadi di Sekolah Taruna pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Redaksi Papua