Derek Muller adalah YouTuber asal Kanada yang rutin membuat konten-konten edukasi seputar sains. Dalam salah satu videonya, dia memaparkan ide membuat mobil yang bisa melaju dalam kondisi melawan arah embusan angin. Tenaga mobilnya dia bilang bakal bersumber dari angin juga.
Merespons gagasan tersebut, Alexander Kusenko, guru besar ilmu fisika di the University of California menyebut ide Muller bertentangan dengan beberapa prinsip hukum fisika. Mereka kemudian berdikusi, sembari bertaruh US$10 ribu (setara Rp145 juta). Uang itu akan diberikan ke Muller, oleh Prof Kusenko, bila mobil bertenaga angin yang bisa melaju lebih kencang dari kecepatan angin di lokasi uji coba benar-benar terwujud. Sebaliknya, apabila gagal, Muller membayar taruhan dengan nominal yang sama ke Kusenko.
Dalam update video terbaru, hasil taruhan keduanya terjawab: Muller tidak sekadar omong doang dan berhasil menciptakan mobil bertenaga angin. Sang profesor fisika mengaku kalah, dan membayar taruhan sesuai perjanjian awal.
Mobil bertenaga angin itu sekilas bentuknya seperti kincir yang dipasangkan ke bodi mobil prototipe F1. Dari keterangan Muller, cara kerjanya sekilas seperti ini: roda-roda mobil berfungsi menggerakkan turbin, sementara kincir di atas berputar melawan arah jarum jam menciptakan gaya dorong, yang energinya juga disalurkan ke turbin.
Ketika melaju melawan arah angin, gerakan kincir ternyata jadi lebih cepat, mengakselerasi putaran roda, dan akhirnya mobil itu betulan bisa melaju lebih cepat dari kecepatan rata-rata angin di lokasi uji coba.
“Kuncinya, ketika kecepatan mobil ini mulai setara dengan kecepatan angin, ternyata desain kincir yang kami pasang berpengaruh memberi daya dorong lebih besar,” kata Muller. Uji coba ini menunjukkan prinsip cara kerja tuas dan pengungkit, yang ternyata dapat dimanfaatkan untuk menciptakan gaya dorong tak terhingga.
Muller dibantu YouTuber sains lainnya, Xyla Foxlin, untuk merancang desain mobil dan kincir yang aerodinamis, sehingga laju kendaraan itu lebih maksimal meski hanya mengandalkan tenaga angin. Setelah gonta-ganti desain, konsep final yang mereka pakai mampu membuktikan teori soal kombinasi kincir dan turbin untuk melaju lebih cepat dari angin.
Selama membuktikan percobaan tersebut, pembawa acara sains macam Bill Nye, serta astrofisikawan Neil deGrasse Tyson diundang untuk melihat proses pembuatan mobilnya. Mereka jadi saksi, kalau mobil Muller memang bisa terwujud.
“Profesor Kusenko mengakui ada perhitungan yang luput dia masukkan dan menerima lapang dada bahwa dia kalah taruhan,” kata Muller. “Beliau sudah mentransfer uang senilai US$10 ribu. Saya berterima kasih, karena beliau bersikap ksatria dan menerima kalau proyek mobil saya tetap sesuai prinsip sains.”
Tentu saja, taruhan ini tidak dilatari motif emosional. Keduanya sudah sepakat, siapapun yang menang maka uang US$10 ribu akan dipakai untuk amal. Muller bilang duit dari Prof Kusenko akan dipakai untuk mendanai kompetisi promosi sains bagi masyarakat umum.