Wakil Walikota Tebing Tinggi saat mengikuti rapat koordinasi lintas sektoral RDTR bersama Plt. Dirjen Tata Ruang Kementrian Agraria dan Tata Ruang, di Jakarta.
TEBINGTINGGI-Infakta.com
Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah Perencanaan (WP) Kota Tebing Tinggi tahun 2022 – 2041 dalam rangka menuju Online Single Submission (OSS), sehingga nantinya semua perizinan di Kota Tebing Tinggi dilakukan secara otomatis. Hal ini dilakukan untuk mempermudah segala bentuk perizinan dan sebagainya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Oki Doni Siregar, MM saat mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Rencana Detail Tata Ruang bersama Plt. Dirjen Tata Ruang Kementrian Agraria dan Tata Ruang, Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Kehadiran Wakil Walikota Tebing Tinggi dalam pemaparannya seputar RDTR Wilayah Perencanaan Kota Tebing Tinggi turut didampingi Wakil Ketua DPRD Tebing Tinggi M. Azwar, Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian, Kadis PUPR Reza Aghista, Kadis Lingkungan Hidup H. Muhammad Hasbie Ash-Shiddiqi, Kadis Pertanian Marimbun Marpaung, Kadis PKPP Charun Nasrin Nasution.
Namun diakui oleh Wakil Walikota Tebing Tinggi bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang saat ini masih 8,82 persen dari target yang harus dicapai sebesar 20 persen menjadi kekurangan tersendiri dalam penerapan RDTR Kota Tebing Tinggi. Berbagai opsi dan strategi terus diupayakan agar RTH di Kota Tebing Tinggi dapat tercapai seperti yang diisyaratkan sebesar 20 persen.
Wakil Walikota juga menyampaikan bahwa sesuai Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tebing Tinggi tahun 2017 – 2022, menjadikan Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa dan perdagangan yang cerdas, layak, mandiri dan sejahtera dengan sumber daya manusia yang beriman dan berkualitas.
“Kota Tebing Tinggi yang berada di jalur lintas Sumatra yang menghubungkan Kota Medan dengan sejumlah kota besar di kawasan Pantai Timur seperti Kisaran, Tanjung Balai hingga Rantau Parapat merupakan salah satu ‘Kota Satelit’ dari Kawasan Strategi Nasional (KSN) Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (Mebidangro) akan menjadi kawasan strategis untuk menggerakkan perekonomian di Sumatera Utara dan Riau”, ujarnya.
Disisi lain, Wakil Walikota Ir. H. Oki Doni Siregar MM melanjutkan menyampaikan bahwa Kota Tebing Tinggi juga sebagai pintu masuk sejumlah kota utama dalam wilayah Sumatera Utara seperti Pematang Siantar, kawasan Wisata Danau Toba, Parapat, Pulau Samosir, Balige dan Tarutung.
Dalam hal perekonomian, kontribusi terbesar di Kota Tebing Tinggi adalah pedagang besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 22,73 persen dan kontribusi pendukung lainnya dibidang konstruksi sebesar 14,76 persen dengan pertumbuhan ekonomi yang kembali naik mencapai 2,51 persen pada tahun 2021.
Turut hadir secara tatap muka pada rapat tersebut, Bupati Batubara, Bupati Siak, Bupati Pangandara, Bupati Sumedang dan Kementrian Agraria dan tata ruang / Badan Pertanahan Nasional. (RP)