Modus perampokan rekening terus berkembang. Baru-baru ini tercatat modus penipuan baru yang mengatasnamakan kurir pengantar paket.
Seorang korban menyebutkan dirinya dikirim pesan lewat aplikasi WhatsApp yang menyertakan file yang merupakan ekstensi APK (Android Package Kit) dan setelah di klik dan diunduh korban kehilangan uang dalam mobile banking dikuras.
Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap berbagai modus baru penipuan, salah satunya tidak memberikan PIN atau nomer OTP kepada orang lain hingga mendownload APK di luar Play Store.
Apa saja yang harus diwaspadai masyarakat terkait modus penipuan menggunakan pencurian OTP hingga instal APK?
1. Modus Penipuan Berkedok Foto Selfie dengan Identitas Diri
Selfie atau swa foto adalah hal biasa yang dilakukan banyak orang. Bahkan berkat kecanggihan teknologi, swa foto dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) kerap dijadikan sebagai salah satu cara paling cepat dan modern dalam melakukan registrasi layanan online.
Sayangnya, apabila kamu tidak berhati-hati, foto selfie dengan identitas kamu bisa jadi sasaran empuk penipuan digital. Sebaiknya, kamu jangan pernah mengunggah foto selfie dengan memegang kartu identitas seperti KTP, SIM, NPWP hingga Kartu Kredit di platform sosial media (Facebook, Instagram, Twitter, TikTok), maupun website dan aplikasi yang tidak kamu kenal.
2. Modus Penipuan via WhatsApp
Modus penipuan melalui aplikasi komunikasi online WhatsApp yang umum terjadi adalah kiriman link hadiah atau voucher diskon. kamu harus waspada dengan hal ini sebab apabila kamu meng-klik tautan link tersebut lalu kamu diarahkan untuk mengisi data diri pribadi sebagai syarat penebusan hadiah, maka itu adalah penipuan.
Apabila tiba-tiba kamu mendapat pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal maupun dari grup atau kerabat yang menyebar link hadiah/promosi/diskon, hiraukan saja. Agar aman, hapus saja link tersebut dan jangan pernah tergoda untuk mengkliknya, karena bisa jadi link tersebut telah disusupi malware atau virus yang bisa menyalin data-data di ponsel kamu.
3. Modus Penipuan Ganti Nomor Ponsel atau SIM Swap Fraud
SIM swap fraud adalah modus dimana penipu akan mengambil alih akun media sosial atau akun bank korban dengan menggunakan nomor kartu SIM. Penipu bisanya melakukan penyusuran melalui akun media sosial korban hingga mendapatkan data pribadi seperti nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung.
Setelah pelaku sudah memiliki data korban, pelaku mendatangi gerai seluler dan meyakinkan operator seluler untuk melakukan ganti nomor ponsel korban dan mengurus kembali nomor baru. Setelah berhasil mendapatkan nomor baru, penipu akan dengan mudah melakukan transaksi perbankan dan menguasai akun digital lainnya sebab kode OTP akan dikirimkan ke nomor baru yang dimiliki oleh pelaku.
4. Modus Penipuan via SMS
Modus penipuan melalui SMS tergolong jadul tapi masih marak terjadi. Pastinya, kamu sendiri sering mendapatkan pesan melalui SMS, yang isinya mulai dari tawaran pinjaman kilat, hingga informasi menang hadiah menggiurkan seperti uang tunai, mobil, motor hingga emas logam mulia.
Umumnya, ciri modus penipuan via SMS ini adalah isi SMS berupa link dengan ajakan untuk mengklik link tersebut atau membalas SMS dengan menyertakan informasi seperti nomor identitas KTP, rekening bank, kode OTP (One-Time Password)(OTP), atau tiga digit nomor Card Verification Value (CVV).
5. Modus Penipuan via Telepon
kamu jangan gembira dulu apabila mendapatkan telepon dengan kabar menang undian. Waspadai modus penipuan klasik ini, karena zaman now ada banyak modus penipuan dengan cara mengaku dari pihak-pihak perbankan, perusahaan e-commerce (Shopee, Tokopedia, BukaLapak, dll) hingga dompet digital, lalu mengabarkan berita kejutan bahagia bahwa kamu menang sejumlah uang tunai yang akan ditransfer ke rekening bank kamu.
Ciri dari penipuan via telp ini mudah dikenali, yakni menginformasikan kamu menang undian, kemudian syarat menebus undian tersebut adalah kamu diminta untuk memberikan nomor rekening ataupun nomor handphone yang aktif di dompet digital (OVO, Go-Pay, Dana, LinkAJa), dan kode OTP.
6. Modus Penipuan via E-mail
Penipuan via email ini juga kerap terjadi hingga saat ini. Cirinya, penipu akan mengirimkan pesan melalui email yang berisikan link website tertentu. Lalu, kamu akan digiring untuk membuka situs tersebut, login dan mengisikan username dan password.
Nah, kamu harus berhati-hati sebab modus penipuan via email ini biasanya berkedok seperti tawaran lowongan kerja, menang undian hadiah, update data perbankan ataupun online shop dan lain sebagainya.
Modus penipuan ini biasa dikenal dengan phishing. Yakni suatu metode pencurian informasi penting seperti username dan password korban yang akan digunakan penipu digital untuk akses ke rekening bank/kartu kredit/dompet digital korban. Jadi, sebaiknya kamu jangan gegabah atau terburu-buru meng-klik email tak dikenal, selalu teliti kembali link URL situs website sebelum login atau transaksi online.
7. Modus Penipuan Atas Nama Bank
Modus penipuan mengatasnamakan bank masih kerap terjadi. Cirinya, umumnya penipu akan menghubungi atau mengirimkan pesan singkat melalui SMS/WhatsApp dan menginformasikan kepada nasabah untuk memperbaharui data-data pribadinya.
Modus penipuan phishing untuk mendapatkan data-data seperti username dan password saat transaksi online di internet banking harus kamu waspadai. Penipu akan menyamar dari pihak bank dan mengatakan bahwa kamu wajib untuk segera memperbaharui atau update data kamu agar tidak diblokir oleh pihak bank.
Judul: Waspada dan Hati-hati Jika Dapat WA-SMS Ini, Jangan Asal Klik!
Terbit juga di: LIPUTAN4.COM.
Reporter: REDAKSI