Wakil Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, berhasil selamat dari upaya pembunuhan yang terjadi pada 1 September 2022, hampir tengah malam waktu setempat. Seorang lelaki yang menodongkan pistol tepat depan wajah Kirchner gagal menembakkan peluru, sehingga Kirchner tak mengalami cedera apapun.
Momen tersebut terekam dalam video amatir yang diambil salah satu pendukung sang wapres. Kirchner beberapa detik sebelum upaya pembunuhan itu sedang menyalami kerumunan pendukung di depan kediamannya. Merujuk laporan polisi, pelaku sebetulnya mengisi pistol tersebut dengan lima peluru tajam, namun saat ditodongkan ada malfungsi pelatuk.
Presiden Argentina Alberto Fernandez mengecam upaya pembunuhan yang menimpa wakilnya. “Ini adalah insiden politik paling serius pernah dihadapi pemerintah Argentina sejak kembali menganut demokrasi sejak 1983,” ujar Fernandez dalam jumpa pers. Argentina pernah dikuasai junta militer sepanjang kurun 1976 hingga 1983. Selama itu pula, sering terjadi pembunuhan politik terhadap anggota oposisi dan pegiat demokrasi yang menolak kepemimpinan para jenderal.
“Christina secara ajaib selamat hanya karena pistolnya gagal melontarkan peluru. Tapi bayangkan, pelaku bisa menodongkan pistol sedemikian dekat,” imbuh sang presiden.
Dalam video yang kini viral ditonton jutaan kali tersebut, tampak bila Kirchner perlu beberapa detik sebelum sadar tertodong pistol, lantas buru-buru membungkuk memegang kepalanya. Beberapa orang dalam kerumunan segera membekuk pelaku, lantas menyerahkannya pada tim paspampres.
Pelaku teridentifikasi sebagai lelaki 35 tahun yang memiliki keturunan Brasil, langsung diamankan polisi dan dibawa ke kantor untuk interogasi. Pistolnya yang gagal berfungsi turut disita.
Kirchner, yang pernah menjabat sebagai presiden Argentina sepanjang kurun 2007 hingga 2015, sedang menjalani rangkaian persidangan atas dugaan korupsi. Perempuan 69 tahun itu dituduh jaksa melakukan rekayasa kontrak infrastruktur untuk menguntungkan kroninya. Jika terbukti bersalah, karir politik Kirchner sudah pasti tamat dan dia terancam hukuman penjara 12 tahun. Namun sejauh ini Kirchner berkukuh kalau semua dakwaan jaksa tak berdasar.
Presiden Fernandez sendiri tampak masih mendukung penuh sang wapres. Dia mengumumkan 2 September 2022 sebagai libur nasional secara mendadak, “agar warga bisa bersolidaritas dengan wapres kita serta merenungkan makna demokrasi yang kita perjuangkan selama ini.”
Belum jelas apakah motif penembakan itu terkait dengan dugaan korupsi yang sedang menyeret Kirchner. Namun menurut Presiden Fernandez, dalam negara demokratis perbedaan politik tidak diselesaikan lewat kekerasan.
“Kita boleh berbeda pendapat, tapi kita tidak boleh memberi ruang pada politik kebencian. Karena ideologi macam itu akan berkembang menjadi kekerasan, yang jelas tidak bisa hidup sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi,” ujar Presiden Fernandez.
Follow Gavin Butler di Twitter.