Liputan4.com, Medan | Pembenahan infrastruktur merupakan salah satu program prioritas yang akan dituntaskan Bobby Nasution setelah diamanahkan menjadi Wali Kota Medan. Sebab, infrastruktur yang baik dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karenanya orang nomor satu di Pemko Medan ini bertekad untuk menuntaskan persoalan infrastruktur, terutama jalan yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat.
Khusus infrastruktur jalan rusak yang menjadi tanggung jawab Pemko Medan, Bobby Nasution menargetkan akan menyelesaikannya dalam waktu dua tahun. Pembenahan infrastruktur jalan yang dilakukan sangat memperhatikan aspek kesinambungan, sehingga nantinya tidak ditemukan lagi jalan rusak. Selain ingin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, langkah yang dilakukan menantu Presiden Joko Widodo sekaligus ingin mengubah image negative Kota Medan yang sempat dijuluki Kota Sejuta Lubang.
Dikatakan Bobby Nasution, Pemko Medan telah menetapkan skala prioritas untuk dapat melaksanakan program dan kegiatan pembangunan kota yang paling optimal memberikan dampak kepada masyarakat, sehingga diharapkan ada dukungan partisipasi dan kolaborasi yang semakin luas dari stakeholder kota. Oleh karenanya Bobby berharap dapat membangun dan memperbaiki infrastruktur kota secara kesinambunagn, mampu meningkatkan daya saing daerah, kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat sekaligus berfungsi sebagai stimulus pembangunan kota.
“Meskipun kita dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19, prioritas pembangunan kota yang ditetapkan diharapkan mampu secara bertahap dan berkesinambungan mengatasi persoalan dasar pembangunan kota,” jelas Bobby Nasution beberapa waktu lalu.
Langkah dan upaya Bobby Nasution dalam melakukan pembenahan infrastruktur dengan memperhatikan aspek berkesinambungan dinilai tepat dan didukung akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (Fisip USU) Indra Fauzan SHI MSoc Sc PhD. Sebab, itu merupakan aspek pelayan publik dan tentunya salah satu indikator kinerja Wali Kota sekaligus sebagai bentuk tanggung jawabnya.
“Dalam melakukan pembenahan infrastruktur, terutama jalan jangan hanya memperhatikan kuantitas tetapi juga kualitas. Di samping itu harus diikuti dengan pembenahan drainase sehingga drainase yang ada berfungsi dengan baik,” ungkap Indra.
Lebih lanjut Indra mengungkapkan, pembangunan infrastruktur penting sekali untuk menunjang lancarnya akses masyarakat baik secara sosial dan ekonomi. Ditambah lagi infrastruktur juga merupakan aspek kebutuhan masyarakat dan bagi Pemko Medan merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat. Selama ini, imbuhnya, infrastruktur cenderung abai baik dari aspek kualitas maupun kuantitas, hanya mengejar rutinitas belaka.
Tentunya dengan pembangunan infrastruktur dengan menerapkan aspek kesinambungan yang dilakukan Bobby Nasution, kata Indra, diharapkan dapat menjadi rujukan sekaligus terobosan yang sangat menjanjikan sehingga masyarakat menerima manfaat dari baiknya infrastruktur di Kota Medan, seperti jalan kota yang mulus, drainase baik, pengendalian banjir yang optimal dan tentunya juga dengan memperindah Kota Medan menjadi lebih rapi.
“Sebagai akademisi, kita melihat langkah yang dilakukan Wali Kota sangat positif. Sebagaimana kita ketahui, salah satu fokus yang menjadi perhatian Wali Kota adalah peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur baik fisik maupun non fisik. Saya melihat Wali Kota sangat serius menyelesaikan pekerjaan rumah ini, tentunya harapan besar masyarakat terhadap pemerintahan saat ini agar pembenahan kota menjadi sangat serius. Selain itu, OPD terkait juga harus serius jangan hanya menunggu arahan Wali Kota tetapi ikut membuat terobosan dan inovasi agar memperkuat peranan birokrasi sekaligus reformasi birokrasi terlaksana dengan baik,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan akademisi Fakultas Sosiolog Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Rholand Muary. Menurut Rholand, langkah Wali Kota Medan dalam program pembenahan dan pembangunan infrastruktur dengan memperhatikan aspek kesinambungan sudah sangat tepat. Rholand menilai, Kota Medan dengan wilayah sangat luas dan penduduknya padat membutuhkan infrastruktur kota yang memadai.
“Infrastruktur Kota Medan menjadi perhatian masyarakat, banyak masyarakat yang mengeluh akibat jalan rusak, banjir dan lain-lain. Program berkesinambungan ini perlu mendapat dukungan publik dan masyarakat juga harus mengawasi realisasinya,” kata Rholand seraya menambahkan pembangunan infrastruktur dengan menerapkan aspek kesinambungan yang dilakukan ini sebagai bentuk keseriusan Wali Kota dengan prinsip adaptif merespon keluhan masyarakat terkait infrastruktur Kota Medan.(JB).
Berita dengan Judul: Wali Kota Medan Juga Terapkan Aspek Kesinambungan dalam Pembangunan Infrastruktur pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Joni Barus