Berita  

Ulayat Sakai Bathin Bumbung Diluar Konsesi Arara Abadi, Ketua Bathin Bumbung : Jika Ada, Silahkan Arara Abadi Angkat Kaki

ulayat-sakai-bathin-bumbung-diluar-konsesi-arara-abadi,-ketua-bathin-bumbung-:-jika-ada,-silahkan-arara-abadi-angkat-kaki

Liputan4.com, Bengkalis-Riau – Kepala Adat Masyarakat Suku Sakai Bathin Bumbung, Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau, Abdul Rahman, lagi-lagi di buat kesal oleh pihak perusahan Arara Abadi.

Kali ini kekesalan Ketua Bathin Bumbung tersebut karena adanya pernyataan pihak Arara Abadi, yakni melalui bagian Humasnya, Alfian, yang menyatakan bahwa ia mendapat informasi wilayah Ulayat Masyarakat Adat Suku Sakai Bathin Bumbung berada diluar konsesi Arara Abadi.


Atas pernyataan Humas Arara Abadi itu, Ketua Masyarakat Adat Suku Sakai Bathin Bumbung, mengucapakan banyak terima kasih kepada pihak Arara Abadi.

“Terima kasih atas pernyataan tersebut. Dan atas pernyataan itu, kami Masyarakat Adat Suku Sakai Bathin Bumbung akan turun langsung kelapangan. Dan jika terdapat areal Arara Abadi yang masuk ke wilayah Tanah Ulayat Suku Sakai Bathin Bumbung, kami berharap pihak Arara Abadi segera “Angkat Kaki” dari wilayah itu nantinya”, tegas Abdul Rahman saat ditemui Liputan4.com,(12/10/21).

Sebagi mana yang telah dipaparkan Abdul Rahman sebelumnya, bahwa pihaknya terlibat langsung di dalam persoalan tanah Ulayat beberapa tahun yanb lalu. Dan hal itu dapat dilihat dari dokumen berita acara pertemuan antara Arara Abadi dengan pihak masyarakat adat Suku Sakai tertanggal 18 Oktober 2001. Dan juga pada berita acara hasil pengecekan lapangan dari tanah Ulayat tertanggal 27 Oktober 2001.

Sementara sampai dengan berita ini diterbitkan, Alfian, selaku Humas PT. Arara Abadi, saat dikonfirmasi Liputan4.com (13/10/21), belum juga memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

Berita dengan Judul: Ulayat Sakai Bathin Bumbung Diluar Konsesi Arara Abadi, Ketua Bathin Bumbung : Jika Ada, Silahkan Arara Abadi Angkat Kaki pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Erwin Nababan