Liputan4.com,Sintang
Sejumlah warga mengeluhkan tumpukan sampah yang menumpuk di pinggiran Jalan Oevang Oeray desa sungai Ana kecamatan Sintang Kabupaten Sintang Kalimantan Barat,
Sabtu-13-Agustus-2022.
Tumpukan sampah-sampah tersebut sudah menjadi sebuah pemandangan yang dapat kita lihat setiap hari,karena berada tepat di depan pasar Desa sungai ana komplek perumahan Akcaya Indah Lestari I dan Akcaya Indah Lestari II atau yang biasa di sebut BTN Karim Dan BTN Mata Bola.
Permasalahan ini menjadi perhatian Alkadrie M Noer S. Sos. M. Si, sebagai Tokoh masyarakat Desa sungai Ana,beliau berharap agar bisa segera di atasi.
“Bila terus di biarkan tumpukan sampah-sampah tersebut sudah pasti menimbulkan bau yang tidak sedap dan menjadi sumber penyakit, apalagi di musim hujan seperti sekarang ini,”
Selain itu, menurut Alkadrie, tumpukan sampah yang menyebabkan pencemaran lingkungan membuat warga tidak nyaman, apalagi posisi tumpukan sampah ini berada di kawasan permukiman padat penduduk dan fasilitas umum seperti pasar desa dan sarana pendidikan sekolah kesehatan kapuas raya,juga berada di pinggiran jalan raya.
Untuk itu di himbau kepada warga desa sungai Ana utamanya komplek perum Akcaya Indah Lestari I dan Akcaya Indah Lestari II,diminta untuk sementara waktu agar membuang sampah di kisaran TPS Lembaga pemasyaraktan kelas II B Sintang dan TPS stadion baning
Dirinya juga berkata untuk permasalahan sampah ini pernah saya usulkan dalam Rakor kelompok kerja perumahan dan kawasan pemukiman ( pokja – PKP ) bertempat di Aula Bappeda kabupaten sintang, Senin-08-08-2022.
Dalam Rakor tersebut beliau mengusulkan tanah milik pemda yang berada di sekitar wilayah RSUD Rujukan Ade M Djoen untuk di jadikan TPA namun sampai sekarang belum terealisasi sementara sampah selalu menumpuk seperti yang kita lihat.
Sementara ada wacana untuk pengelolaan sampah tersebut akan dikerjasamakan antara pemerintah Desa Sungai Ana melalui BUMDES MAJAU JAYA ABADI dengan Dinas lingkungan hidup,
agar masalah sampah tersebut segera dapat di atasi tentunya dengan mengikuti ketentuan yang berlaku, karena di satu sisi sampah merupakan persoalan serius, tetapi di sisi lain menjadi peluang usaha kerena sampah domestik itu kebanyakan bisa didaur ulang.
Kalau tidak bisa didaur ulang, berupa sampah organik bisa menjadi kompos. Ini sangat menarik kalau BUMDes bisa mengelola sampah karena bisa menjadi sumber pendapatan asli desa,” Pungkasnya.
Editor Abbas
Berita dengan Judul: Tumpukan Sampah Di Jalan Oevang Oeray desa sungai Ana kecamatan Sintang Sangat Menganggu Penguna Jalan pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Basori