Travis Scott membantah rumor yang beredar di Internet bahwa dia memuja setan, yang dikaitkan dengan tewasnya 10 penonton konser Astroworld di Kota Houston, Texas, Amerika Serikat. Kematian penonton itu, menurut beberapa netizen, merupakan tumbal karena Travis adalah satanis.
Musisi lain yang tersangkut skandal barangkali akan menepis kabar itu sebagai teori konspirasi yang tolol. Namun Travis, dalam wawancara pertamanya pada media selepas tragedi Astroworld, menegaskan dia bukan pemuja setan. Dia pun berkukuh tidak bersalah, karena sepanjang konser pada 5 November lalu tidak bisa mendengar suara minta tolong, lantaran suasana stadion sangat riuh.
Travis Scott menghadiri acara bincang-bincang radio yang dipandu Charlamagne Tha God, membahas detail apa yang terjadi sebelum dan sesudah tragedi Astroworld dari sudut pandang sang rapper. Travis mengklaim pasti akan menghentikan konser, andai saat kejadian dia mendengar teriakan penonton yang terluka dan terdesak akibat arus kerumunan.
“Saya berkata sejujurnya, yang saya dengar saat kejadian hanyalah suara musik,” ujarnya. “Saya tidak bisa berbuat apapun sebagai sosok utama di panggung, kalau faktanya saya tidak melihat ada tanda-tanda sesuatu yang salah terjadi.”
Travis Scott dan tim manajemennya, sebagai pelaksana konser Astroworld, kini menghadapi puluhan gugatan oleh para penonton yang terluka dan merasa dirugikan. Selain 10 penonton yang tewas terinjak, ratusan orang lainnya di konser itu mengalami cedera sehingga harus dirawat tim medis. Tragedi Astroworld terjadi di pertengahan penampilan Travis Scott, karena banyak penonton terdorong maju akibat jumlah manusia melebihi kapasitas arena konser. Mayoritas penonton yang tewas masih berusia remaja.
Keterangan Travis itu masih sama dengan pengakuannya beberapa jam setelah konser. Namun saksi mata dan bukti video menunjukkan indikasi sebaliknya. Travis kedapatan mengajak penonton untuk kembali loncat bersama, meski sudah melihat sendiri ada ambulans masuk ke arena konser untuk merawat penonton yang berjatuhan. Belasan orang pun berusaha mendatangi penata kamera, meminta tolong agar konser dihentikan karena banyak penonton lain berjatuhan.
Saat dikonfirmasi oleh Charlamagne, Travis mengaku tidak sadar itu ambulans, karena dia kira yang bergerak hanyalah efek lampu arena. Sang rapper berusia 30 itu baru sadar ada penonton yang tewas adalah saat jumpa pers selepas dia turun panggung.
Charlamagne sekalian menanyakan tuduhan bahwa berbagai kegaduhan yang membuat penonton Astroworld saling dorong dan injak termasuk ritual pemuja setan. Travis segera menepis tudingan tersebut. “Saya ini percaya Tuhan,” tandas sang rapper. “Kami hanya ingin mengajak sebanyak mungkin penyuka musik bersenang-senang malam itu. Kami tidak mengharapkan semua ini terjadi.”
James Lassiter, pengacara yang mewakili beberapa keluarga korban tragedi Astroworld, menyebut Travis bersikap “memalukan” karena berusaha lepas dari tanggung jawab. Kericuhan dan insiden saling injak dipicu oleh tindakannya sebagai artis di atas panggung Astroworld. Sepanjang konser, dia memprovokasi penonton untuk bersikap seliar mungkin. Kondisi makin runyam, karena dia adalah inisiator utama Astroworld.
“Di medsos, Travis terlihat menyesali kegagalannya menggelar konser secara aman. Namun di belakang layar, saya melihat sendiri kalau dia dan tim pengacaranya berusaha cuci tangan, dan sekadar membantu biaya pemakaman para korban yang tewas,” ujar Lassiter saat diwawancarai CNN.
Sebelum konser Astroworld digelar, Kepala Kepolisian Kota Houston, Troy Finner, sudah menghubungi tim EO acara Astroworld, yakni Live Nation. Polisi menganggap jumlah penonton yang hadir akan sulit ditangani sendirian oleh panitia. Desak-desakan yang memicu penonton pingsan bahkan sudah terjadi sebelum konser dimulai, tepatnya di area penjualan merchandise.
Follow Manisha Krishnan di Twitter.