Pesawat terbesar di dunia telah lepas landas dari Mojave Air & Space Port pada Kamis pagi waktu Amerika Serikat.
Perusahaan transportasi ruang angkasa Stratolaunch Systems menggandeng Scaled Composites untuk merancang pembuatan pesawat. Terinspirasi dari burung mitologi raksasa yang dapat mengangkut gajah dengan cakar, “Roc” didorong enam mesin dan memiliki rentang sayap selebar 117 meter—sedikit lebih lebar dari lapangan sepakbola. Perusahaan sampai harus membangun hanger khusus agar pesawatnya bisa masuk.
Rekaman video mempertontonkan Roc yang secara perlahan terbang melintasi pegunungan.
Uji terbang perdananya dilaksanakan pada April 2019, selang beberapa bulan setelah pendiri Stratolaunch Systems Paul Allen meninggal dunia. Kehilangan arah, operasi Stratolaunch terpaksa diberhentikan dan perusahaan dijual.
Roc awalnya didesain untuk mengangkut dan meluncurkan pesawat ruang angkasa dan roket pembawa satelit di tengah penerbangan, tapi pemilik barunya memutuskan untuk mengembangkan roket hipersonik yang dikenal sebagai Talon-A.
“Stratolaunch sedang mengembangkan armada testbed hipersonik yang akan memberikan akses rutin ke lingkungan penerbangan hipersonik,” juru bicara Stratolaunch Art Pettigrue memberi tahu Geekwire.
Menurutnya, pengembangan Talon-A dimaksudkan untuk “mempercepat pemenuhan kebutuhan bangsa akan kemampuan uji kecepatan tinggi guna memajukan teknologi hipersonik dan sistem hipersonik lapangan dengan cepat dan efisien.” Selain itu, diharapkan bisa “mempermudah uji coba dan pengoperasian di lingkungan hipersonik.”
Menyaksikan pesawat raksasa terbang membuat kita tersadar betapa banyaknya misteri seputar penerbangan yang belum terpecahkan, bahkan bagi pakar penerbangan sekali pun.