Sebuah fenomena alam yang mencengangkan, dijuluki ‘firenado’, terekam video di Negara bagian Northern California, Amerika Serikat. Angin puting beliung unik ini terabadikan saat petugas pemadam sedang menjinakkan kebakaran hutan di lereng Gunung Shasta, pada 29 Juni 2021.
Berbeda dari tornado biasa, firenado merupakan kobaran api berputar amat cepat, sembari menimbulkan kerusakan serta kebakaran massif di daerah yang dilewati.
Rekaman yang bikin melongo itu diambil oleh salah satu petugas lapangan tim jagawana North Carolina, yang turut dipanggil untuk memadamkan kebakaran hutan. Rupanya, kebakaran yang mereka tangani juga dipicu firenado lain. Dalam proses pemadaman yang nyaris berhasil, mendadak firenado lain muncul, sehingga para petugas menyelamatkan diri.
Firenado yang terekam kamera nyaris menyeret berbagai alat berat yang dipakai tim pemadam untuk meredakan kobaran api di lereng gunung. Diameter pusaran utamanya diperkirakan mencapai setidaknya empat meter.
Akibat kemunculan berbagai firenado selama dua minggu terakhir, lahan seluas 4.281 hektare di kawasan sekitar Gunung Shasta terbakar. Api baru bisa sepenuhnya dipadamkan pada 13 Juli 2021. Selain itu, pemerintah setempat mengungsikan ratusan warga di Siskiyou County, dan menutup akses beberapa ruas jalan tol.
Beruntung lokasi kemunculan berbagai firenado itu masuk di wilayah taman nasional, dan bukan permukiman penduduk. Namun, salah satu firenado sudah amat dekat dari Kota Weed, yang berisiko menghancurkan ratusan rumah.
Firenado merupakan fenomena alam yang alami, dipicu oleh perbedaan tekanan udara dan kecepatan angin. Saat suhu amat kering di musim panas, berpeluang muncul percikan api dari benda-benda yang terbawa oleh tornado, dan terciptalah firenado. Kecepatan rata-rata firenado, menurut catatan ilmuwan, bisa mencapai 241 kilometer per jam. Masalahnya, berbeda dari tornado biasa, firenado biasa meninggalkan benih api di wilayah yang dilewati, dan akhirnya memicu kebakaran lahan lebih besar.
“Bisa dibilang, dalam fenomena ini muncul tornado yang kemudian menjadi bahan bakar munculnya percikan api yang sangat mungkin meluas skalanya,” kata Neal Driscoll, guru besar geofisika di Scripps Institution of Oceanography.
Firenado butuh sekian prasayarat untuk sampai muncul. Sudah pasti, kondisi cuaca yang kering selama musim panas adalah pemicu utamanya. Namun, karena Amerika Serikat mengalami berbagai musim kering tak normal akibat perubahan iklim, maka suhu tahun ini sangat ideal memunculkan firenado.
Sama seperti kejadian di North Carolina, kebakaran hutan hebat di California serta Australia pada 2020 juga memunculkan firenado di beberapa titik. Dari perkiraan ilmuwan, perubahan iklim berisiko mendorong terjadinya firenado yang lebih rutin dan ganas di tahun-tahun mendatang.