Labuan Bajo –Tokoh agama kharismatik Pendeta Mercury D. Sine menegaskan dukungannya terhadap pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023.
“Mendukung pelaksanaan KTT ASEAN di Labuan Bajo Manggarai Barat,” tutur Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Klasis Flores Barat itu.
Menurut Pendeta Mercury, pelaksanaan KTT ASEAN akan memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dia pun berdoa agar KTT ASEAN ke – 42 berjalan lancar.
“Doa kami kiranya KTT ASEAN yang akan berlangsung nantinya dapat berjalan dengan lancar dan memberi dampak positif serta mendorong kemajuan negara-negara ASEAN, termasuk negara Indonesia” katanya.
Ketua Majelis Klasis Flores Barat itu juga berharap bahwa kedatangan para pemimpin negara-negara ASEAN ke Labuan Bajo dapat mendorong wisata super premium di masa depan.
“Mudah-mudahan akan memberikan manfaat juga bagi masyarakat wilayah NTT, serta masyarakat Indonesia pada umumnya,” pungkas Pendeta Mercury.
Di tempat terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Ustadz Zakaria Abdul Jangkung mengungkapkan dukungannya terhadap perhelatan KTT ASEAN. Menurut dia, KTT ASEAN akan memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan KTT ASEAN memberikan dampak positif bagi pembangunan di Labuan Bajo dan di Indonesia pada umumnya,” ujar Ustadz Zakaria.
Kehadiran para kepala negara ASEAN ke Labuan Bajo, imbuh Ustadz Zakaria, dapat mengawali semaraknya pariwisata, khususnya wisata Super Premium Labuan Bajo di masa yang akan datang.
“Dan mudah-mudahan akan membawa manfaat juga untuk masyarakat Labuan Bajo, Masyarakat NTT, dan Masyarakat Indonesia” imbuh Ketua MUI Manggarai Barat itu.
Tak lupa, dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut menyukseskan acara tersebut dan berdoa agar pelaksanaan KTT ASEAN dapat berjalan lancar.
“Semoga KTT ASEAN dapat berjalan sukses” tutup Ustadz Zakaria.
Untuk diketahui, Indonesia memegang keketuan ASEAN 2023 sejak 1 Januari 2023 – 31 Desember 2023.
Adapun tema tahun ini adalah “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.