MAMASA Liputan4.Com – Pemerintah Daerah (Pemda) Mamasa, tahun ini, rencananya akan meminjam dana untuk pemulihan ekonomi masyarakat melalui program PEN Daerah.
Namun rencana eksekutif tersebut menuai sorotan dari anggota DPRD Mamasa. dimana anggota DPRD Mamasa menyoroti rencana dana pinjaman pemulihan ekonomi masyarakat, karena merasa tidak di libatkan
Pihak eksekutif telah menyurat ke lembaga DPRD pada 21 Mei 2021 lalu, terkait rencana pemerintah daerah untuk Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Surat tersebut di balas oleh ketua DPRD Mamasa, Orsan Soleman, tertanggal 04 Juni 2021, tanpa sepengetahuan dari anggota DPRD Mamasa lainnya, termasuk Wakil Ketua I, David Bamba Layuk, dan Wakil Ketua II, Juan Gayang Pongtiku
Sehingga ke-dua Wakil Ketua DPRD, sangat menyesalkan sikap Ketua DPRD Mamasa.
David Bamba Layuk yang di wawancarai seusai rapat, Senin (19/07) menyatakan sangat menyesalkan sikap Ketua DPRD, karena mengambil langkah- langkah pribadi terkait rencana eksekutif untuk Dana PEN.
“Seharusnya dalam memberikan jawaban kepada eksekutif, terkait rencana pinjaman dana PEN, melibatkan anggota DPRD lainnya, namun nyatanya kami tidak dilibatkan,” ucap David Bamba Layuk.
Ia menjelaskan bahwa karena sudah terlanjur sebagai lembaga, pihaknya sangat bersyukur ada dana masuk untuk membantu masyarakat .
“Tetapi disisi lain karena ini pengembaliannya, adalah bersumber dari APBD Dana DAU, maka ini tentu akan membebani DAU kita kedepan, otomatis program kedepan yang sudah diprogramkan akan terbengkalai, karena adanya pinjaman tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan David Bamba Layuk, bahwa dalam waktu dekat, akan memanggil pihak eksekutif untuk mempertanyakan program apa kedepan yang akan diprogramkan terkait rencana peminjaman dana tersebut.
Kendati demikian David, tak menyebutkan jumlah dana yang akan di pinjam pihak eksekutif.
“Setau saya Rp 97 M Dinda, tapi ini belum jelas berapa sebetulnya,” tutupnya.
Sementara itu dikesempatan yang sama, anggota DPRD Mamasa, Suhadi Kandoa dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan terkait dengan dana PEN yang masuk di Daerah.
“Tentunya kita harus bersyukur karena bisa membantu mengatasi permasalahan ekonomi di tengah pandemi. Tapi yang kita sayangkan adanya sistem persuratan dan komunikasi yg terkesan sembunyi sembunyi yang terjadi di lembaga DPRD” ungkapnya.
“Sehingga menyebabkan beberapa anggota DPRD jadi bingung. Karena tidak pernah di libatkan untuk duduk bersama membicarakan tentang pengalokasian anggaran itu, terutama apa saja yang akan dipulihkan” tutup Suhadi
Berita dengan Judul: Tidak Dilibatkan Dalam Rencana Pinjaman Dana PEN Daerah, DPRD Mamasa Angkat Bicara pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : REDAKSI