Pemerintah Kolombia telah menyita 30 unit supercar—14 mobil di antaranya Ferrari—milik terduga pemimpin kartel yang berpengaruh di negara tersebut. Acara lelang tiga mobil Ferrari akan dilaksanakan akhir Oktober mendatang, dan uang hasil penjualan nantinya “dikembalikan ke rakyat”.
Pihak berwenang memaparkan puluhan mobil mewah itu adalah koleksi Juan José Valencia alias “Falcón”, yang dicurigai memuluskan transaksi keuangan Clan del Golfo, sindikat kriminal terbesar di Kolombia.
Valencia diciduk di kediaman pribadinya terkait kasus pencucian uang pada Mei tahun lalu. Dia dituduh mengelola harta kekayaan bosnya, Dario Antonio Úsuga “Otoniel”, yang bernilai jutaan dolar. Keduanya telah diekstradisi ke Amerika Serikat karena bersekongkol dengan Kartel Sinaloa dalam aktivitas penyelundupan narkoba dan manusia.
Menurut keterangan situs lelang, mobil-mobil tersebut masih mulus dan akan dipasarkan dengan harga terendah mulai $40.000 (Rp615 juta) pada 25 Oktober. Ketiga barang rampasan yang akan dilelang di antaranya satu unit 812 Superfast keluaran 2020 warna merah, satu unit 488 Spider keluaran 2019 warna silver, dan satu unit Ferrari Portofino keluaran 2019 warna putih. Semuanya jarang dipakai dan kilometernya masih sedikit.
Presiden Kolombia Gustavo Petro melancarkan upaya pemberantasan narkoba dengan cara yang lebih progresif sejak menjabat pada Agustus lalu. Dia mengklaim seluruh kekayaan para pengedar narkoba yang berhasil dirampas “akan diserahkan untuk kepentingan sosial”, tapi tidak menjelaskan secara spesifik apa yang dimaksud.
Namun, pihak berwenang melaporkan akan mengembalikan sebagian besar harta milik Valencia yang disita, seperti sejumlah unit mobil mewah, perhiasan dan satu mansion, karena hakim federal salah memeriksa berkas-berkasnya. Selain Ferrari, Valencia juga diketahui mengoleksi Maserati dan Mercedes Benz. Sementara itu, rumah Valencia yang bernilai $14 juta (Rp215 miliar) dilengkapi fasilitas berupa lapangan sepakbola, diskotek dan tiga kolam renang.
Presiden Petro membandingkan acara lelang negaranya dengan yang terjadi di Meksiko tahun lalu. Pemerintah Meksiko mengobral rumah milik para gembong narkoba, kemudian menggunakan uang hasil lelang untuk mendanai vaksin Covid. Beberapa rumah yang dilelang milik bos Kartel Sinaloa Joaquín “El Chapo” Guzmán, dan mendiang bos Kartel Juárez Amado Carrillo Fuentes.