Liputan4 com.Sumatera Selatan – Baturaja, Penambahan jumlah kendaraan baik motor dan mobil semakin pesat sehingga banyak sekali menimbulkan problem kemacatan dijalan raya jika tidak didukung oleh pembangunan jalan raya itu sendiri, misalnya melebarkan ruas jalan yang ada, sehingga dengan adanya penambahan jumlah kendaraan baik motor dan mobil dapat diimbangi.
Seperti yang terjadi di kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU ) Propinsi Sumatera Selatan, dimana jalan yang seharusnya dilebarkan namun menjadi sempit, karena adanya pembangunan pembatas jalan yang dicor dan memiliki tinggi berkisar 50 Cm, dari pantauan awak media disepanjang jalan Jenderal Ahmad Yani kelurahan kemalaraja kecamatan Baturaja timur, sering terjadi kemacetan, pengguna jalan selalu kesulitan saat berbalik bahkan bukan sekali saja kalau tembok pembatas jalan sering mengalami kecelakaan, ditabraknya tembok pembatas jalan baik dengan motor dan mobil.
Eko Sungkono Patra M SI Pengamat politik dan pengiat organisasi di masyarakat yang pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Oku saat disambangi awak media dikediamannya, pada Sabtu (24/04/2021) mengatakan, ‘ Hasil kajian strategis lalu lintas, aspirasi pengguna jalan yang juga pernah disampaikan oleh anggota DPRD dan pengiat ekonomi micro menunjukkan orchestra nada yang sama, bahwa keberadaan shelter pembatas beton jalan yang berada di kota Baturaja terutama yang berada di jln Jendral Ahmad Yani kemalaraja yang menjadi 2 ways, efek dominonya sangat menggangu, membuat tidak nyaman bahkan sangat merugikan dari segi ekonomi, ” terang Eko Sungkono
” Selain itu juga sering sering menimbulkan kemacetan, itu disebabkan jika ada mobil yang akan berbelok arah, karena pengemudi mengalami kesulitan saat membelok sehingga mobil dan motor harus sabar menunggu di belakangnya, tak jarang juga terjadi kecelakaan di malam hari baik kendaraan motor atau mobil akibat menabrak tembok pas sekali ditengah pembatas jalan tersebut, ini disebabkan karena minimnya lampu penerangan jalan, ‘ ujar Eko Sungkono
‘ Kita apresiasikan niat baik pemerintah, namun melihat kualitas dan lebar jalan yang belum memadai, ada baiknya jika dimulai dengan penataan trotoar yang bagus dan kalau memang harus dipasang shelter mungkin rubber shelter jadi pilihan yang bijak, untuk itu saya selaku masyarakat dalam hal ini sebagai pemerhati keadaan kota Baturaja berharap kenang kenangan indah dari Plh Bupati Oku Drs H Edward Candra MH untuk mereview keberadaan bangunan beton panjang pembatas jalan mirip ular yang jauh dari nilai estetika, ‘ pungkas Eko Sungkono
Abdul (42) yang sehari harinya bekerja sebagai tukang ojek saat dimintai komentarnya tentang keberadaan tembok pembatas pemisah jalan mengutarakan, ‘ dengan adanya tembok pembatas jalan di jalan Jenderal Ahmad Yani kemalaraja, jelas membuat ketidak nyamanan dan sangat tidak praktis, misalnya kita dari pasar baru ke simpang suska harus memutar jauh jika menuju ke arah Ramayana, selain memakan bahan bakar juga memakan waktu, untuk kami orang kecil jelas sangat merugikan, ‘ tutur Abdul
Ditempat terpisah, Hipzin selaku Ketua Masyarakat Pemerhati Angkutan Jalan (MAPAN) Kabupaten OKU menilai bahwa pembatas jalan yang dibangun melalui dana APBD OKU di jalan Ahmad Yani Baturaja terkesan kurang bermanfaat bagi pengguna jalan, ” kami menilai pembatas jalan beton tersebut malah justru dapat menimbulkan masalah baru, tidak jarang pembatas jalan yang berdiri kokoh menyebabkan laka lantas, untuk itu kami meminta kiranya pemerintah kabupaten OKU dapat segera membongkar pembatas jalan yang sering menimbulkan masalah tersebut” Ungkap Hipzin.
Berita dengan Judul: Tembok Pembatas di Jalan jenderal Ahmad Yani Kota Baturaja, Dinilai Menimbulkan Masalah Baru pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Agus Maulana