Setelah puluhan tahun kerja keras yang penuh kekhawatiran, akhirnya kolaborasi misi astronomi lintas negara ini berhasil meluncur dengan sukses. Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) berhasil diluncurkan ke orbit Planet Bumi, bertepatan dengan momen Natal 25 Desember 2021.
James Webb merupakan teleskop pengamatan luar angkasa terbesar dan tercanggih yang pernah diciptakan manusia. Kemampuan lensa infra merahnya merekam obyek di luar angkasa disebut 100 kali lebih kuat dari Hubble, teleskop legendaris yang selama puluhan tahun terakhir diandalkan para astronom lintas negara memahami berbagai fenomena alam semesta.
Simak dokumenter pendek mengenai misi peluncuran teleskop James Webb yang dbuat VICE:
Karena kekuatan pengamatan lensanya sangat canggih, JWST punya tugas yang jauh lebih monumental dibanding Hubble. Beberapa di antaranya: mencari data-data seputar momen awal terbentuknya alam semesta, serta mencari bukti adakah planet lain berpenghuni di galaksi yang kita diami.
JWST dibuat dengan dana US$10 miliar, melibatkan kolaborasi insinyur dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Badan Antariksa Uni Eropa (ESA), serta Badan Antariksa Kanada (CSA). Meski sudah diluncurkan, JWST masih butuh waktu persiapan teknis hingga akhir triwulan I 2022, sampai bisa beroperasi normal.
Natasha Batalha, peneliti exoplanet dari lembaga riset NASA, mengaku tak sabar menantikan potret-potret yang dihasilkan oleh JWST. Batalha selama ini rutin menyelidiki planet di berbagai galaksi yang masuk kategori “Super-Earth”, yang mana kondisi permukannya diduga bisa mendukung munculnya kehidupan.
“Ada lebih dari 1.200 insinyur, ilmuwan, dan pakar lintas bidang berbagai negara yang terlibat pengembangan teleskop James Webb. Kami semua menantikan lahirnya temuan-temuan baru di bidang astronomi, berkat bantuan JWST,” kata Batalha saat diwawancarai Motherboard, situs teknologi bagian dari VICE.