WINGAPU, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) berkat Kerjasama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan International Fund for Agriculture Development (IFAD), memiliki kesamaan komitmen untuk melakukan proses pembangunan secara intensif berkelanjutan berbasis desa dan daerah pinggiran ini, sebagai jembatan emas untuk mengembangkan potensi yang ada di 20 Desa di pulau Marapu, khususnya di Kabupaten Sumba Timur NTT.
Komitmen positif untuk mewujudkan jembatan emas di Sumba Timur tersebut menjadi semangat bersama, hal itu nampak dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dilakukan oleh Tim dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) selama 3 hari sejak tanggal 17-19 Desember 2021, untuk menggali lebih jauh potensi-potensi desa yang menjadi sasaran pemberdayaan oleh Program TEKAD.
Koordintor Tim Monev, Maria Rosalinda Ndiwa, S.Sos ketika melakukan Monev di desa-desa sasaran program TEKAD, salah satunya di desa Patawang, Kecamatan Umalulu Sumba Timur, Jumat (18/12/2021), mengatakan kehadiran TEKAD selain menggali potensi-potensi desa, juga sebagai jembatan emas untuk mengembangkan potensi desa, mulai dari pemberdayaan dan pembinaan hingga membangun pasar-pasar berbasis sinergitas dengan berbagai stacholder lainnya.
Menurut Lin Ndiwa, terdapat dua hal yang menjadi fokus program TEKAD yang diamanatkan oleh Kemendes PDTT yakni, program pembangunan dan program pemberdayaan berbasis desa dan program pemberdayaan masyarakat.
Lin Ndiwa menambahkan, Desa Patawang dan 19 desa lainnya yang dipilih dalam program TEKAD, tentu ada sejuta impian emas dengan potensi-potensi yang ada, dan desa-desa ini harus bersukacita memanfaatkannya, karena TEKAD, dengan sumber daya yang ada siap memfasilitasi dalam hal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat hinga memasarkan apa yang sudah dihasilkan dari potensi desa.
Kades Patawang, Imanuel Suleman, kepada Tim Monev mengapresiasi bahwa menurutnya masyarakat desa yang setelah mengikuti selama 6 bulan program TEKAD di desa Patawang benar-benar merasakan pentingnya pemberdayaan dan pendampingan berlanjut dengan semangat dan komitmen berpihak langsung pada masyarakat.
Menurut Kades yang baru 5 hari berkantor, dan juga bekas dari Polisi Pamong Praja (Pol PP), ia memiliki mimpi besar, dan TEKAD adalah bagian inti untuk membangun bersama dan bersinergi bersama demi kesejahteraan masyarakat desa Patawang, karena menurutnya desa Patawang memiliki banyak potensi dan selama ini belum secara serius untuk memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
Kades, yang selalu disapa Iman Soleman yang juga mantan jurnalis itu membeberkan potensi-potensi desa Patawang yang akan dikembangkan bersama-sama Tim TEKAD Sumba Timur kedepan diantaranya, sumber daya nelayan tangkap, ini sudah di SK-kan oleh Dirjen Tangkap namun belum optimal, budiaya rumput laut sudah lama juga belum optimal, padahal rumput Laut di Patawang memiliki kualitas terbaik, Patawang juga jadi sasaran budidaya kemandirian budidaya Bibit, wanita tenun dan pertanian .
Menurutnya, potensi-potensi sumber daya alam Patawang tersebut membutuhkan pendampingan teknis dan bersinergi dengan TEKAD kedepannya, guna lebih optimal dan benar-benar menjadi bagian penting, demi peningkatan ekonomi masyarakat Patawang itu sendiri dan lebih umumnya masyarakat Sumba Timur.
Iman Soleman mengutarakan, walau baru 5 hari berkantor sebagai Kades Devinitif, namun ia sudah lama melihat adanya kendala-kendala utama yang membuat masyarakat terkaang kurang peduli dalam pengembangan potensi sumber daya yang ada yakni, masalah pemasaran, modal kerja, setiap program masih berjalan masing masing, ekspos dan nilai dijual keluar daerah, keterlibat pendamping masih kurang, makanya kehadiran TEKAD, ia optimis sangat terbantu untuk meujudkan visi kepemimpinnya, Seiman, Sejahtera, Inovasi dan Amanah.
Disisi lain, menurut Iman Soleman, di desa Patawang terjadi emansipansi Jender yang begitu signivikan mulai dari aparat desa hingga kelompok masyarakat yang menjadi mesin penggerak, dan sangat berharap kolaborasi program-program desa dengan program TEKAD, sehingga kehadiran TEKAD menjadi penggerak dan sekaligus sebagai mesin utama mengatasi kendala-kendala yang sudah ia utarakan, sekaligus sebagai jembatan emas untuk desa Patawang keluar dari persoalan-persoalan keterbelakangan, ketertinggalan dan memutus mata rantai kemiskinan.
Lebih lanjut Fasilitator Kabupaten (FASKAB) Sumba Timur, Debby Bunga, mengutarakan mengapa desa Patawang dari 20 desa sasaran menjadi target dari program TEKAD, karena Patawang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat lengkap untuk dikembangkan lebih jauh diantaranya, potensi rumput laut yang bisa dikembangkan menjadi snak atau jajanan dan berbagai produk kesehatan lainnya.
Menurut Debby Bunga, TEKAD hadir dengan komitmen kedepan akan selalu berkolaborasi dalam hal pendampingan dan pemasaran, salah satu pengolahan rumput laut dan pemasaran rumput laut hasil olahan oleh masyarakat desa Patawang.
Selai itu Faskab Debby, Patawang dan 19 desa lainnya di Sumba Timur memiliki potensi tenun yang bernilai ekonomis tinggi, dan berharap kedepannya BUMDES di desa-desa berkolaborasi dengan TEKAD untuk mendampingi, hingga memasarkan, sehingga mulai sekarang didorong kelompok-kelompok tenun untuk meningkatkan hasil produksi tenun, kalau belum mencukupi bisa berkolaborasi dengan BUMDESMA.
Debby bunga berharap, kerjasama dalam setiap program pemberdayaan, pendampingan peningkatan hasil dari potensi-potensi di setiap desa sasaran bersama program TEKAD dapat terwujud, dan tetap dengan tekad bersama untuk memajukan dan meningkatkan ekonomi keluarga dengan potensi-potensi yang ada.
Berita dengan Judul: TEKAD Hadir Sebagai Jembatan Emas Kembangkan Potensi Desa di Sumba Timur pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : ris
