Untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir, sebuah tanaman dengan bentuk mirip penis akhirnya mekar di Taman Botani Kota Leiden, Belanda. Pakar menyebut, ini kali ketiga sepanjang sejarah tanaman bernama ilmiah Amorphophallus decus-silvae itu mekar di kawasan konservasi Eropa. Tanaman penis, demikian julukannya bagi orang Barat, sangat sulit mekar di kawasan subtropis karena butuh cuaca hangat dan lembab supaya bisa tumbuh maksimal.
Tanaman ini sebetulnya endemik Indonesia, tepatnya dari Pulau Jawa. Amorphophallus decus-silvae lazimnya disebut bunga bangkai jangkung, sering ditemukan di hutan-hutan kawasan Jawa Barat. Orang Jawa Tengah biasa menjulukinya suweg. Amorphophallus decus-silvae mulai ditanam oleh salah satu pegawai Taman Botani Leiden pada 2015. Setelah enam tahun menanti, ternyata kerja keras mereka berhasil.
Bunga bangkai jangkung lazimnya mekar setiap 10 tahun sekali. Menurut keterangan Taman Botani Leiden, tanda-tanda bunga tersebut bakal mekar mulai muncul pada September lalu. Momen mekarnya bunga mirip penis tersebut direkam dan diunggah ke YouTube pekan lalu, namun hanya bertahan selama beberapa hari saja.
Dari catatan Hortus Botanicus Leiden, tinggi bunga bangkai tersebut saat mekar hampir mencapai 2 meter. Dan persis seperti namanya, petugas konservasi mengaku kawasan taman botani jadi berbau bangkai, atau mirip daging busuk, selama bunga ini mekar.
“Bau tersebut muncul akibat proses regeneratif selama mekar. Normalnya bau ini berfungsi sebagai pemikat bagi lalat dan kumbang untuk membantu penyerbukan,” kata juru bicara Hortus Botanicus Leiden. “Karena di Eropa sangat sedikit ditemukan Amorphophallus decus-silvae lain yang bisa mengikuti proses penyerbukan dibantu serangga, maka momen mekar semacam ini tentu saja jadi istimewa.”
Adapun soal julukan ‘penis’, menurut keterangan manager Taman Botani Leiden Rogier van Vugt, sebetulnya bentuk bunga bangkai jangkung tidak mirip penis manusia sih. “Lebih tepatnya, kalau merujuk nama ilmiahnya, amorphophallus berarti penis tanpa bentuk,” ujarnya. “Memang butuh imajinasi lebih untuk menilai wujud bunga itu menyerupai penis.”
