Nasib atlet panjat tebing Iran masih menjadi misteri setelah ia dikabarkan menghilang usai bertanding di Korea Selatan. Ada kekhawatiran perempuan itu mendapat tekanan dari pemerintah karena tampil tanpa hijab.
Elnaz Rekabi melepas hijab saat berlaga di kompetisi panjat tebing yang diselenggarakan International Federation of Sport Climbing pada Kejuaraan Asia akhir pekan lalu. Tindakannya diduga bentuk solidaritas sekaligus memprotes aturan berpakaian Iran yang mengekang perempuan. Namun, dengan melakukan hal tersebut, Rekabi telah melanggar peraturan yang mewajibkan atlet perempuan mengenakan jilbab ketika mewakili negara di turnamen internasional.
Kabar kematian Mahsa Amini, yang tewas saat menjadi tahanan “polisi moral” akibat kerudungnya tidak rapi, memicu rentetan aksi demonstrasi besar-besaran di dalam negeri selama beberapa pekan terakhir. Kaum perempuan turun ke jalan untuk menentang rezim konservatif yang memaksa mereka pakai jilbab. Tak sedikit orang sengaja mengenakan kerudung secara asal-asalan sebagai bentuk perlawanan.
Rekabi diketahui pulang dua hari lebih awal, dan langsung terbang ke Teheran selesai bertanding. Namun, dilansir BBC Persia, kerabatnya tidak mendengar kabar dari Rekabi sejak Minggu, 16 Oktober 2022. Nomornya juga tidak bisa dihubungi sama sekali.
Sementara itu, Kedutaan Besar Iran di Seoul menepis rumor Rekabi pulang lebih awal. Mereka menegaskan via Twitter, “Nona Elnaz Rekabi terbang dari Seoul pada Selasa pagi, setelah turnamen panjat tebing di Kejuaraan Asia selesai.”
“Kedutaan besar Republik Islam Iran di Korea Selatan membantah semua rumor dan berita palsu tentang keberadaan Nona Elnaz Rekabi,” demikian bunyi pernyataannya.
Setelah muncul kekhawatiran di dalam negeri, seseorang yang diduga Rekabi memposting permintaan maaf di akun Instagram-nya pada Selasa.
“Saya ingin minta maaf telah membuat semua orang khawatir,” begitu bunyi pesannya. “Sempat terjadi kesalahan yang membuat jilbab saya lepas saat babak final di Korea Selatan. Jilbab jatuh tepat sebelum saya tampil. Sekarang saya dalam perjalanan pulang ke Iran sesuai jadwal yang telah diatur sebelumnya.”