Berita  

Taktik India Supaya Warga Mau Vaksin: Bikin Kampanye Lukisan Bak Truk

taktik-india-supaya-warga-mau-vaksin:-bikin-kampanye-lukisan-bak-truk

Coretan warna-warni menghiasi bak truk yang melintasi jalanan India. Setiap sapuan kuas yang muncul pada kendaraan pengangkut memancing siapa saja yang melihatnya tuk tertawa. Tapi kini, lukisan truk di India tak hanya menggambarkan simbol atau slogan unik saja. Terdapat pesan penting di dalamnya.

Sopir truk di kota Bopal, India tengah, melukis slogan-slogan menarik yang menyerukan pentingnya vaksin di sisi dan “pantat” truk. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Keraguan masyarakat terhadap vaksin cukup tinggi di negara yang paling terdampak COVID-19.


Slogannya berirama, ditulis dalam bait sajak dan sebagian besar menggunakan bahasa Hindi. Pesan yang sangat nyentil dibubuhi humor jenaka. Salah satu lukisan truk berbunyi, “Teeka lagwaoge to baar baar milenge, laparwahi karoge to Haridwar me milenge.” (“Kita bisa bertemu lagi saat kamu sudah vaksin. Kalau tidak, kita hanya bisa bertemu di Haridwar.”) Haridwar adalah kota suci tempat umat Hindu menyebarkan abu mendiang kerabat mereka di Sungai Gangga.

Pelukis membuat slogan di bak truk merah.
Pelukis menulis sajak di bak truk merah. Sopir truk diminta menghentikan kendaraannya untuk berpartisipasi dalam kampanye vaksin.

Lalu ada slogan yang merujuk pada film Bollywood, seperti “Main khubsoorat hun, mujhe nazar na lagana; zindagi bhar sath dungi, vaccine jaroor lagwana” (“Aku cantik, jangan kutuk aku lewat tatapanmu; Saya akan bersamamu selamanya kalau kamu divaksin); “Dekho magar pyar se, corona darta hai vaccine ki maar se” (“Tatap aku penuh cinta; virus corona takut sama vaksin”);  “Hans mat pagli, pyar ho jayega; teeka lagwa le, corona haar jayega” (“Jangan ketawa, nanti naksir; ayo vaksin, kalahkan corona”).

Slogan di truk berbunyi, “Vaksin bukan kematian, tapi kehidupan! Selamatkan dirimu dan orang lain. Itu tanggung jawab kita semua”.
Slogan di truk berbunyi, “Vaksin bukan kematian, tapi kehidupan! Selamatkan dirimu dan orang lain. Itu tanggung jawab kita semua”.

Seni lukis truk ini merupakan inisiatif National Council for Science and Technology Communication, lembaga pemerintah yang fokus pada sains dan teknologi, untuk mensosialisasikan pentingnya divaksin. Lembaga ini menggelar kampanye bersama Search and Research Development Society (SRDS), organisasi nirlaba yang berfokus pada sains, lingkungan dan keadilan sosial.

“Kami biasanya memberhentikan truk dan traktor-troli di pinggiran kota, dan mendesak sopir melukis slogan-slogan ini,” ketua SRDS Monica Jain memberi tahu VICE. “Sopir biasanya sedang buru-buru, jadi kami menempelkan stiker pada truk.”

Slogan di bak truk yang berbunyi, “Jangan ketawa, nanti naksir; ayo vaksin, kalahkan corona.”
Slogan di bak truk yang berbunyi, “Jangan ketawa, nanti naksir; ayo vaksin, kalahkan corona.”

Selain dihentikan untuk membuat slogan, sopir juga ditanya sudah vaksin atau belum — mengingat pekerjaan mereka menjelajahi seluruh pelosok negara. Mereka yang belum divaksin akan dibujuk untuk melakukannya. “Banyak rumor dan berita palsu seputar vaksin,” tutur Jain. “Pekerjaan sopir sangat intensif. Banyak yang tidak mau vaksin karena harus meninggalkan pekerjaan.”

Setelah diberikan edukasi, para sopir bisa membawa pesannya ke pedalaman India yang sering mereka lalui. Daerah yang akan dituju tim SRDS selanjutnya adalah distrik Hoshangabad, Sehore dan Vidisha.

Pelukis truk Nafees Ahmad Khan dari kota Indore di India tengah mengungkapkan, semakin banyak truk yang memamerkan slogan tentang COVID-19 selama setahun terakhir. “Sebagai seniman, kami menemukan humor dan kreativitas dalam kehidupan sehari-hari, sehingga slogan terkait COVID-19 dan vaksin sudah ada cukup lama,” katanya.

Sopir truk berdiri di samping truk yang tertulis slogan, “Saya akan divaksin, sementara kamu cuma menonton.”
Sopir truk berdiri di samping truk yang tertulis slogan, “Saya akan divaksin, sementara kamu cuma menonton.”

Pemerintah India mengklaim telah menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis. Namun, media melaporkan berbagai kasus kekurangan vaksin dan kelangkaan slot vaksinasi, membuat orang-orang yang siap divaksin merasa frustrasi.

Follow Jaishree di Twitter dan Instagram.