Kalau kamu aktif di media sosial selama dua bulan terakhir, kamu pasti familiar dengan baris kotak abu-abu, hijau dan kuning yang memenuhi feed setiap harinya. Kotak-kotak ini merupakan hasil Wordle, permainan tebak kata yang nge-hype di kalangan netizen. Saya yakin banyak di antara kamu pernah, atau justru masih terobsesi memamerkan skornya ke linimasa.
Wordle bagiku menjadi semacam hiburan kecil di tengah ruwetnya rutinitas sehari-hari. Saya bisa meluangkan sedikit waktu untuk menebak kata yang tersedia, lalu membagikan lima kotak hijau ke Instagram. Ada kepuasan tersendiri ketika saya berhasil memecahkan teka-teki di kesempatan kedua.
Entah mengapa saya begitu tertarik dengan permainan online ini. Bisa jadi saya tak sabar menanti hingga esok hari ketika jawabannya diperbarui. Tapi mengingat saya berasal dari generasi yang terbiasa mendapatkan segala sesuatu secara instan, saya juga merasa frustrasi harus menunggu 24 jam hanya untuk mendapatkan sedikit dorongan dopamin.
Untungnya, sudah banyak bermunculan versi lain dari Wordle yang bisa saya mainkan sebagai selingan. Saya mencoba beberapa copycat untuk melihat apakah permainan-permainan ini memang seseru versi aslinya.
Absurdle
Sesuai namanya, Absurdle benar-benar absurd. Pencipta juga tidak main-main saat mengklaim game ini “versi jahatnya” Wordle. Kamu takkan pernah tahu jawabannya karena kata akhir disesuaikan dengan tebakanmu, yang berarti ada 2.315 kemungkinan jawaban dalam satu permainan. Kepala rasanya mau pecah menebak posisi huruf yang benar.
Inti permainan ini yaitu kamu dipaksa mencoba kesempatan sebanyak mungkin, sudah kayak naksir sama fakboi yang bikin kamu bingung dengan perasaan sendiri. Salah satu nilai plus Absurdle adalah kesempatannya tidak terbatas pada enam percobaan. Alih-alih mendapat peringatan kamu telah gagal, game ini memberi peluang yang tak terbatas untuk mengacaukan teka-teki. Mungkin maksudnya biar kamu terbiasa belajar dari kesalahan.
Setelah sembilan percobaan yang super menyiksa, saya akhirnya berhasil menebak “jazzy”. Sayang sekali, perasaanku setelah bermain Absurdle jauh dari kata “jazzy”. Yang ada saya pusing tujuh keliling mencari jawaban selama hampir satu jam. Mending saya menghabiskan waktu ngegalauin fakboi.
Rating: 3/5
Lewdle
Layaknya ABG sok keren yang memiliki perbendaharaan kosakata gaul cukup banyak, saya mencoba Lewdle — versi mesum Wordle — dengan penuh percaya diri.
Saya memulainya dengan panggilan akrab sahabat-sahabatku: sluts. Dari kelima kotak, hanya huruf T yang benar. Jadi saya memutar otak untuk mencari kata kasar apa saja yang berawalan T. Saya hampir menyerah setelah dua percobaan, dan memasukkan “think”. Sayangnya, istilah itu tidak tersedia dalam “dicktionary” mereka.
Panik melihat kesempatan sudah mau habis, saya akhirnya mengetik TWINK, sebuah kata yang merujuk pada lelaki gay yang terlihat masih muda dan tampan. Saya tidak pernah menggunakan istilah itu sebelumnya, dan cuma melihatnya dari beberapa artikel VICE. Siapa sangka, tebakannya benar.
Kesimpulannya, sering-sering buka rubrik seks VICE jika kamu ingin menambah pengetahuan seputar istilah slang dan mesum. Dijamin membantu saat main Lewdle.
Rating: 4/5
Crosswordle
Meski sebenarnya saya kurang tertarik mengisi teka-teki silang, saya pikir kali ini tidak ada salahnya mencoba Crosswordle. Siapa tahu saja permainannya seru.
Saya salah besar. Dalam permainan ini, kamu harus mencari dua kata dengan panjang berbeda-beda yang salah satu hurufnya bersimpangan dengan kata lain. Hampir mirip TTS, tapi tidak ada petunjuk yang bisa membantumu.
Crosswordle sukses bikin saya emosi jiwa raga. Mungkin saya sudah capek memikirkan banyak kata, atau mungkin juga saya tidak suka melihat bagaimana setiap hurufnya tampak seperti tidak pada tempatnya. Saking jengkelnya, saya hampir menjedotkan kepala ke meja. Otak sampai buntu, tak juga menemukan kata penghubung antara “shrug” dan “dragon”. Walaupun begitu, saya tetap bertahan sampai akhir. Saya berhasil memecahkan teka-teki pada percobaan kelima.
Game ini mungkin bagus buat latihan ketahanan, tapi maaf… Saya tidak mau menyiksa diri lagi.
Rating: 2/5
Wordscapes
Untuk menyegarkan pikiran yang mumet setelah memerhatikan kotak yang sama berulang-ulang, saya mengunduh game tebak kata favoritku semasa kuliah dulu. Campuran antara Boggle dan Wordle, Wordscapes menawarkan kombinasi huruf acak yang bisa dipilih untuk membentuk suatu kata.
Tak diragukan lagi, saya begitu menikmati permainan ini. Saya merasakan kesan seperti bertemu kawan lama ketika bermain Wordscapes. Game sederhana ini juga menghilangkan kekesalan yang menumpuk akibat game sebelumnya. Meskipun ini bukan versi spin-off game yang sedang viral, setidaknya pikiranku menjadi lebih segar setelah merangkai kata-kata dari daftar huruf yang tersedia.
Rating: 5/5
Sweardle
Sweardle agak mirip Lewdle, tapi ini khusus kata-kata umpatan. Berbeda dari permainan tebak kata lain, kotak yang tersedia di setiap baris cuma ada empat. Cacian panjang macam “asshole” otomatis tidak masuk daftar.
Saya mencoba keberuntungan dengan kata “dick”, tapi tak ada satu pun kotak yang mengeluarkan warna hijau. Keluarlah sumpah serapah dari mulutku.
Anehnya, saya tidak bisa memasukkan kata di baris kedua, sehingga saya harus pindah ke baris selanjutnya. Saya pikir situsnya mungkin sedang mengalami gangguan bug dan belum diperbaiki.
Kata yang saya tebak berikutnya adalah “arse”, tapi warnanya tetap abu-abu. Setelah kalah pada percobaan keempat, layar pop-up muncul untuk mengejek kegagalanku. Ternyata jawaban yang benar adalah “hump”. Jujur saja saya kecewa melihat hasilnya. Saya kira saya bakalan jago mengeluarkan kata-kata keji, tapi nyatanya saya salah. Meskipun begitu, game ini menantang saya untuk memperluas stok sumpah serapahku dengan filosofi yang diterapkan editor — lebih singkat, lebih baik.
Rating: 3/5
Semua selingan ini tak mampu membuatku selingkuh dari Wordle. Dan menariknya, saya jadi lebih cepat menaklukkan Wordle setelah menjajal game-game tersebut. Saya bahkan bisa menebak kata hari ini dalam dua kesempatan, sebuah prestasi yang patut dibanggakan ke grup WA.
Follow Shamani di Instagram dan Twitter.