Berita  

Sudah 76 Tahun RI Merdeka, Namun Jalan Lintas Saribudolok-Pematangsiantar Masih Serasa Di Masa Penjajahan

sudah-76-tahun-ri-merdeka,-namun-jalan-lintas-saribudolok-pematangsiantar-masih-serasa-di-masa-penjajahan

Sudah 76 Tahun RI Merdeka, Namun Jalan Lintas Saribudolok-Pematangsiantar Masih Serasa Di Masa Penjajahan

Liputan4.com, Simalungun


Kondisi jalan lintas Pematangsiantar-Saribudolok rusak parah. Situasi ini sudah terjadi bertahun tahun. Masyarakat pengguna jalan merasa seperti masih dalam masa penjajahan, meski hari ini (17/08/2021) genap 76 tahun NKRI merdeka. Hingga kini belum ada tanda-tanda bakal adanya perbaikan secara sistematis dari pemerintah.

Kisah nyata ini diungkapkan oleh Tunggul Girsang, Tokoh Masyarakat Simalungun. “Kondisi jalan seperti ini sudah sangat lama bang. Tampaknya tidak ada perhatian dari pemerintah”, kata mantan anggota DPRD Kabupaten Simalungun periode 2004-2009 ini.

Menurut Tunggul, dampak langsung dari jalan rusak ini tentu saja terhadap para petani di Simalungun dan Karo. Mereka menjerit karena tak bisa lancar menjual hasil ladangnya. “Sulit bagi mereka untuk memasarkan hasil ladangnya. Agen pun akan membeli sayur mayur mereka di bawah harga yang biasanya. Selain itu, resiko kerusakan kendaraan dan keterlambatan waktu untuk menyalurkan kekabupaten/kota yang lain membuat operasional petani kian tinggi”, ujar Tunggul.

Terpisah J. Saragih (62), warga Kabupaten Simalungun Sumatera Utara mengatakan kalau mereka benar benar kesulitan akibat jalan rusak ini. “Biasanya kami dari Pematang Raya ke kota Pematangsiantar itu Cuma ditempuh 30 menit perjalanan. Namun dengan kondisi jalan yang kupak kapok ini kami akhirnya butuh waktu mencapai 90 menit. Tentu saja tingkat kerusakan kendaraan yang meningkat akibat kerusakan jalan ini. Harusnya Anggota DPRD Simalungun sebagai wakil rakyat harus membuat usulan ke pemerintah Propinsi agar dilakukan perbaikan jalan ini”, harap nya.

Tak bisa dipungkiri, jalan Pematangsiantar-Seribudolok merupakan akses utama dan satu satunya dari Simalungun menuju kabupaten/kota yang lain. Sehingga bagus tidaknya kondisi jalan ini sangat berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi masyarakat Simalungun. Kasihan para petani karena para agen akhirnya enggan datang untuk mengangkut sayur mayur dan hasil bumi mereka. Kalaupun datang tentu harus dengan harga yang sangat murah karena sulitnya jalan ini, ujar Saragih prihatin.

Hal yang sama juga dialami oleh warga Kabupaten Karo. Sebagai mana diketahui bahwa kabupaten Karo juga salah satu kabupaten penyumbang hasil bumi di Sumut, tak terkecuali ke Pematangsiantar. “Rusaknya jalan ini jelas membuat kami sangat merugi bang!” ujar Maslan Tarigan yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Karo Periode 2004-2009. Distributor hasil bumi dari Kabupaten Karo kedaerah lain di Sumut dan juga ke pulau jawa ini berharap agar pemerintah propinsi Sumut sungguh memberi perhatian terhadap kondisi jalan di Kabupaten Simalungun ini.

Bagi masyarakat Kabupaten Simalungun dan Karo yang utamanya berpenghasilan sebagai petani wajib melintas jalan ini kalau mau menjual hasilnya ke Pematangsiantar. Jadi harapan kami agar pemerintah kabupaten dan propinsi bisa berkolaborasi mengupayakan perbaikan jalan ini, harap Tarigan juga.

Ketua DPD MIO Siantar- Simalungun, Horas sianturi SH menilai adanya kekurangseriusan pemerintah Kabupaten dan Propinsi dalam memberi perhatian terhadap kondisi jalan rusak ini. Horas menghimbau agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalan ini demi menunjang perekonomian masyarakat kabupaten Simalungun/Karo pada khususnya.

Sementara itu, Horas Sianturi SH, ketua MIO Pematangsiantar Simalungun menegaskan agar Kepala Daerah yang baru, Radiapo Sinaga-Zonny Waldy dan DPRD Kabupaten Simalungun sesegera mungkin untuk membuat perbaikan jalan ini menjadi skala prioritas. Horas berharap agar para stakeholder pemerintah sungguh sungguh serius mengajukan perbaikan jalan ini ke Propinsi.

“Apalagi menjelang Perayaan Hari Kemerdekaan Jalan di Siantar-Saribudolok serasa kembali kemasa Penjajahan. Ayo Pemkab Simalungun dan Pemprov Sumut tunjukan rasa Peduli, biar masyarakat bisa Bangga terhadap Pemerintah dan merasakan buah buah kemerdekaan itu,” ujar Horas mengakhiri. (Enji)

Berita dengan Judul: Sudah 76 Tahun RI Merdeka, Namun Jalan Lintas Saribudolok-Pematangsiantar Masih Serasa Di Masa Penjajahan pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Norton Simanullang