Liputan4.com, Pasuruan – Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Pasuruan dengan Indonesia Survivor (Inavor), menggelar acara Indahnya Saling Berbagi Manfaat (Isbat): Manajemen Sampah dengan Sistem Budi Daya Maggot.
Pelatihan ini diadakan di Ponpes SPMAA Pasuruan, Dusun Tamanan RT 2 RW 15, Tamanan, Kepulungan, Gempol, Pasuruan, Kamis (11/3). Sedangkan pesertanya sekitar 50 orang dari berbagai organisasi. Termasuk beberapa organisasi mitra Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim, elemen masyarakat sekitar, dan relawan peduli sampah.
Pimpinan SPMAA Pasuruan Rohman Arsys Tawa atau biasa disebut Gus Arsys mengungkapkan, pihaknya sangat berkeinginan adanya solusi sampah domestik rumah tangga.
“Adanya materi ini hari ini diharapkan membantu masyarakat sekitar SPMAA Pasuruan agar bisa memanfaatkan sampah, yaitu dengan budi daya maggot. Apalagi, maggot bisa digunakan sebagai pakan ikan yang bagus,” jelasnya.
Di awal materi, Erfan Alif yang biasa disebut Erick, dari Inavor, memberikan wawasan tentang besarnya sampah yang dihasilkan setiap hari. Sampah tersebut belum ada sistem recycle (daur ulang) yang sejalan dengan volume sampah yang dihasilkan.
“Sampah bisa mengganggu keseimbangan ekosistem dan polusi. Baik udara, air, juga tanah. Oleh karena itu, perlu dipikirkan solusi untuk bisa memanfaatkan sampah. Nah, budi daya maggot ini bisa sebagai salah satu jawaban,” jelas Erick.
Maggot merupakan ulat larva dari lalat _black soldier fly_ (BSF) atau lalat tentara hitam atau _Hermetia illucens_ Lalat ini adalah salah satu jenis yang banyak ditemukan di tempat-tempat yang terdapat sampah organik. Larva ini memanfaatkan limbah tersebut sebagai sumber makanannya.
Sifat belatung ini memang banyak makan, tapi tidak gemuk. Hal ini karena aktivitas atau kemampuan mengonversi sampah juga tinggi. Belatung BSF hidup lebih lama di tempat sampah, usianya sekitar 1-2 bulan.
Lalat ini berbeda dengan jenis lalat yang lain. Lalat lain kalau ada kotoran langsung hinggap. Kalau ini tidak hinggap. Hanya mengelilingi kemudian hinggap di tempat yang kering, gelap, dan sempit di sekitar kotoran. Makanya tidak mengandung patogen.
Selain itu, lalat tentara hitam dapat menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi. Telur lalat mempunyai harga jual yang tinggi. Selain itu, maggot dapat diolah menjadi maggot beku, kering, tepung ikan dan lainnya sebagai pakan alternatif berprotein tinggi.
Siklus hidup BSF secara total hanya sekitar 45 hari. Mulai dari telur sampai ke lalat dewasa. Seekor lalat betina biasanya menghasilkan 500-900 butir telur. Sedangkan untuk mendapatkan 1 gram telur, membutuhkan setidaknya 14-30 BSF. Untuk 1 gram telur, akan mampu menghasilkan 3-4 kg maggot atau larva. Fase paling lama adalah larva, sekitar 18 hari.(*)