Para ilmuwan di Amerika Selatan telah menemukan spesies kodok baru dan menamakannya seperti band rock legendaris di dunia, Led Zeppelin.
Bernama ilmiah Pristimantis ledzeppelin, kodok bermata merah tersebut ditemukan di Cordillera del Cóndor, daerah pegunungan yang terletak di Ekuador bagian tenggara.
Mata kodok yang merah memang tampak seperti rocker yang sedang teler, tapi namanya bukan terinspirasi dari situ. Berdasarkan studi yang diterbitkan baru-baru ini, “namanya menghormati Led Zeppelin dan musik mereka yang luar biasa… salah satu band paling berpengaruh sepanjang 1970-an.”
Kalau dipikir-pikir, banyak lagu populer Led Zeppelin yang memiliki unsur mistis. Contohnya seperti Stairway to Heaven atau Kashmir. Ramble On dan Battle of the Evermore bahkan terinspirasi oleh novel fantasi Lord of the Rings. Jadi mungkin saja lingkungan hutan hujan Cordillera del Cóndor mengingatkan para ilmuwan akan musik Led Zeppelin, sama seperti band Inggris yang tertarik dengan Dunia Tengah ciptaan J.R.R. Tolkien.
Menurut ilmuwan David Brito-Zapata dan Carolina Reyes-Puig, spesies baru itu “bertengger di daun semak-semak di sekitar sungai yang mengaliri hutan”. Jumlah katak hutan hujan ini cukup berlimpah. Pristimantis memiliki 569 spesies, dan 28 di antaranya telah ditemukan di Ekuador dalam dua tahun terakhir.
Pristimantis ledzeppelin bukan kodok pertama yang gahar abis di Ekuador.
Pada 2015, ilmuwan di Ekuador menyebut Pristimantis mutabilis sebagai katak hutan hujan “punk rock” karena kemampuannya mengubah tekstur kulit dari halus menjadi runcing seperti rambut mohawk.
Ada banyak temuan lain yang dinamai seperti musisi papan atas. Pada 1980-an, sejumlah planet diberi nama berdasarkan anggota The Beatles. 21 tahun kemudian, nama spesies dinosaurus diambil dari frontman Dire Straits Mark Knopfler. Lalu pada 2012, ilmuwan Australia menamakan spesies pikat (horsefly) seperti Beyoncé.
Ilmuwan yang menemukan Pristimantis ledzeppelin mengatakan, kodok ini berada dalam bahaya karena hidup di kawasan ekologi paling terancam di dunia.
“Cordillera del Cóndor merupakan salah satu kawasan ekologi paling terancam di dunia,” tulis peneliti dalam temuan mereka. Aktivitas peternakan, penebangan pohon dan pertambangan yang terjadi di dalam hutan dapat mengancam kelangsungan hidup kodok mata merah. Mereka menjelaskan, makhluk kecil itu mudah terinjak dan terbunuh karena tidak mencolok. Jika sampai itu terjadi, kodok Led Zeppelin tidak akan bisa menyebar ke luar habitatnya saat ini.
“Oleh karena itu, diperlukan inisiatif jangka panjang untuk melestarikan vertebrata kecil,” Brito-Zapata dan Reyes-Puig menyimpulkan.