LIPUTAN4.COM / Gunungsitoli / — Salah satu SPBU milik mantan bupati Nias Selatan yang berada di kilometer 3 kota Gunungsitoli menjual bahan bakar minyak secara sembunyi-sembunyi dan di duga sengaja mematikan lampu pada saat melakukan pengisian BBM pada malam hari. Ketua Aliansi Peduli Konsumen Ono Niha (A.PKNI) Meminta petugas tindak tegas, Kamis 13/10/2022
Dari pantauan awak media Kejadian ini terjadi semalam (12/10) sekitar pukul 19:55 Wib pada malam hari di SPBU 14 228 352 dikilometer 3 tepatnya di jalan Diponegoro diwilayah Desa sifalaete kecamatan Gunungsitoli kota Gunungsitoli
Menurut Edward lahagu Ketua Aliansi Peduli Konsumen Ono Niha saat investigasi dilapangan langsung menjelaskan, Mengapa dijual minyak secara sembunyi-sembunyi dan kondisi lampu di SPBU tersebut dipadamkan,
Kita mendengar informasi dari salah satu masyarakat bahwa adanya penjualan bahan bakar minyak atau BBM secara sembunyi-sembunyi membuat kita bersama teman-teman memastikan situasi tersebut
Larangan pengisian BBM gunakan jerigen diatur dalam peraturan presiden (Perpres) Nomor 191/2014 agar SPBU dilarang untuk menjual premium dan solar kepada warga menggunakan jerigen dan drum untuk dijual kembali ke konsumen, Dan peraturan pemerintah republik Indonesia lewat peraturan presiden (Perpres)
Yang lucunya lagi saat kami bertanya kepada petugas SPBU itu Apakah pengisian di jerigen ini ada surat Rekomendasi dari instansi terkait,,? Petugas itu menjawab tidak ada surat rekomendasi nya, Lalu kenapa kalian berani mengisinya,,? Kami disuruh pimpinan kami untuk mengisinya bang,” Tuturnya , Diakhir statement nya Ketua A.PKNI berharap kepada bapak kapores Nias, BPH migas dan Pertamina cabang Gunungsitoli agar mengawasi dan menindak tegas kejadian seperti ini sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku dinegara kita,” paparnya ketua A.PKNI kepada awak media.
Yun Zeb
Berita dengan Judul: SPBU Jual BBM Pakai Jiregen Di atas Mobil Dan Lampu Di Duga Sengaja Di Matikan pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Juniria Zebua