Infakta.com MAROS – Bupati Maros, H.A.S Chaidir Syam menyampaikan bahwa museum merupakan wadah untuk menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah dan budaya masa lalu. Karena itu penting bagi masyarakat untuk mengetahui dan memahami sejarah dan budaya, bukan fisik saja tetapi nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan.
Hal itu ia sampaikan saat membuka sekaligus menyampaikan materi dalam Sosialisasi Museum yang digelar Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maros yang berlangsung di aula kantor Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai, Selasa, 13 Desember 2022.
“Museum adalah tempat untuk mempelajari dan merawat Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Maros, diharapkan generasi muda sebagai kaum milenial mengetahui budaya dan sejarah yang ada di daerah kita,” ujarnya.
Terlebih Maros merupakan pusat peradaban masa lampau, hal ini berdasarkan adanya lukisan tertua di sejumlah gua dan banyaknya temuan arkeologi berupa kerangka manusia dan alat-alat rumah tangga dari batu.
Mendampingi Bupati Maros dan kegiatan ini, Camat Mandai, H Abdul Razak dan Lurah Bontoa Mandai, M Ilham Halim. Kegiatan dihadiri para Ketua RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, unsur pendidik, pemuda dan ibu-ibu PKK.
Selain Bupati Maros, sebagai pemateri dalam sosialisasi museum ini dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Maros, M Ramli dan Andi Chaebar.
Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dan meningkatkan minat pengunjung untuk datang ke Museum daerah sehingga diharapkan menambah wawasan serta melestarikan kebudayaan berikut peninggalan benda bersejarah yang ada di Museum Daerah Kabupaten Maros.
TACB Maros juga mengajak masyarakat yang memiliki benda atau barang yang bernilai sejarah bisa memajang di museum untuk menambah koleksi museum daerah.
Dalam kesempatan ini, Bupati Maros juga meninjau kondisi bungker peninggalan Jepang yang berada di area kantor Kelurahan Bontoa Mandai ini. Museum, Bupati Maros Mengajak Masyarakat Untuk Melestarikan Peninggalan Sejarah.
Infakta.com MAROS – Bupati Maros, H.A.S Chaidir Syam menyampaikan bahwa museum merupakan wadah untuk menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah dan budaya masa lalu. Karena itu penting bagi masyarakat untuk mengetahui dan memahami sejarah dan budaya, bukan fisik saja tetapi nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan.
Hal itu ia sampaikan saat membuka sekaligus menyampaikan materi dalam Sosialisasi Museum yang digelar Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maros yang berlangsung di aula kantor Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai, Selasa, 13 Desember 2022.
“Museum adalah tempat untuk mempelajari dan merawat Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Maros, diharapkan generasi muda sebagai kaum milenial mengetahui budaya dan sejarah yang ada di daerah kita,” ujarnya.
Terlebih Maros merupakan pusat peradaban masa lampau, hal ini berdasarkan adanya lukisan tertua di sejumlah gua dan banyaknya temuan arkeologi berupa kerangka manusia dan alat-alat rumah tangga dari batu.
Mendampingi Bupati Maros dan kegiatan ini, Camat Mandai, H Abdul Razak dan Lurah Bontoa Mandai, M Ilham Halim. Kegiatan dihadiri para Ketua RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, unsur pendidik, pemuda dan ibu-ibu PKK.
Selain Bupati Maros, sebagai pemateri dalam sosialisasi museum ini dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Maros, M Ramli dan Andi Chaebar.
Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dan meningkatkan minat pengunjung untuk datang ke Museum daerah sehingga diharapkan menambah wawasan serta melestarikan kebudayaan berikut peninggalan benda bersejarah yang ada di Museum Daerah Kabupaten Maros.
TACB Maros juga mengajak masyarakat yang memiliki benda atau barang yang bernilai sejarah bisa memajang di museum untuk menambah koleksi museum daerah.
Dalam kesempatan ini, Bupati Maros juga meninjau kondisi bungker peninggalan Jepang yang berada di area kantor Kelurahan Bontoa Mandai ini.