Bengkulu, Sliputan4.com – Sehubungan pemberitaan dimedia ini edisi Senin tanggal 27 Desember 2021 dengan judul “Jatuh Tertimpa Tangga dan Digigit Anjing Gila, Begitulah Yang Dialami Korban” Judul tersebut menggambar kan kejadian yang dialami Arpasi warga desa karang baru kecamatan PUT Rejang Lebong beberapa waktu lalu baca liputan4.com.
Pemberitaan itu mendapat reaksi dari Soni Afwan yang merupakan pengacara Arpansi.
Saat menghubungi biro liputan4 melalui via telpon pada Senin malam, 27 Des 2021 lalu mengatakan bahwa, dirinya telah melakukan apa yang seharusnya mereka kerjakan sesuai mufakat antara kedua belah pihak.
“Asal muasal nya pak arpansi ini menggunakan jasa kami dengan melakukan DP sebanyak Rp5jt, dengan total biaya seharusnya Rp.15jt dan kesepakatannya hanya sebatas mengklarifikasi ke Polsek Linggau Timur I,” katanya.
Kemudian klarifikasi itu terserah akan di jawab secara tertulis melalui surat yang di keluarkan dari mereka, ataupun melalui media yang akan menyampaikannya. Tandanya klarifikasi tersebut sudah pihaknya lakukan.
“Harusnya Arpansi harus membayar Rp10 juta yang sisanya tersebut terkait honorium yang kami punya,” ucapnya.
Menurutnya klarifikasi tersebut sudah di lakukan ke pihak Polsek baik surat 1 ataupun di Media Garuda Citizen yang naikkan berita klarifikasi. Jadi, untuk masalah yang lainnya lagi selain klarifikasi tersebut akan di selsaikan dulu mufakat yang lama, baru ada mufakat yang baru itupun antara kedua belah pihak setuju atau tidak.
“Maka dari ini kami merasa tidak etis rasanya kalau pak Arpansi mengatakan jika kami ini membengkalaikannya, malahan saat ini dengan bukti Whatshap yang saya punya pak Arpansi masih tertunggak Rp10jt,” jelasnya.
Bahwa dirinya merasakan sudah menjalankan kewajiban dengan apa yang dijalankan, dan setaunya pak Arpansi masih terutang kepadanya sebanyak Rp10 juta.
“Saat ini pak Arpansi yang mangkir dari hal tersebut dan melakukan penipuan, karna surat klarifikasi sudah kami layangkan dan di akui. Kata Soni.
Via ponsel kepada liputan4.com Keterangan Soni tersebut dibantah oleh Arpansi dikatakan nya,
Awal ia menelpon soni untuk menemani saya melapor ke propam Polres kota lubuklinggau.
kemudian soni bersama beni menawarkan jasa,,, katanya tidak usah lapor ke propam, Meraka akan menyelesaikan masalah ini setelah diberikan surat kuasa khusus dari saya.
didalam surat kuasa tersebut tidak ada perjanjian atau mupakat sebatas surat klarifikasi.
justru sebalik nya, untuk mengetahui perkembangan masalah saya, saya kesulitan menghubungi mereka (Beni dan Soni).
“Beberapa kali saya tlpn mereka, jawaban nya selalu sibuk, alasan lagi diperjalan terus orang tua sakit, bahkan kira2 Sudah 10 hari yg lalu no ponsel saya di blokir oleh Soni” ujar Arpansi.
Ketika ditanya soal mangkir seperti yang dikatakan Soni hal itu dibantah oleh Oleh Arpansi “apa yang dikatakan Soni Afwan, SH tidak benar, saya tidak pernah mangkir, tidak mungkin saya mangkir terhadap masalah saya sendiri.
surat kuasa saya berikan tanggal 19 November 2021 selama sepuluh hari tidak ada upaya apapun dari mereka ( Beni dan Soni ).
Tanggal 03 Desember 2021 barulah mereka melayangkan surat klarivikasi kepada Polsek Linggau timur l, itupun setelah saya desak, setahu saya surat klarivikasi tersebut belum dijawab oleh pihak Polsek Linggau timur l” jelasnya
Ditambahkan nya, Beni bersama Soni sudah menerima uang dari nya Rp. 5 juta, dan akan menempu jalur hukum sesuai dengan yang tertulis di surat kuasa khusus.
Sisa nya Rp 10 juta lagi akan dibayar ketika mereka berhasil menyelesaikan masalah ini “bisa saya katakan mereka berdua tidak melaksanakan upaya hukum seperti yang tertulis dalam surat kuasa khusus, mereka baru mengirim surat klarivikasi itu belum dijawab oleh pihak Polsek” ungkap Arpansi
Berita dengan Judul: Soni Afwan. SH ; Sebut Arpansi Belum Lunasi Sisa Uang Jasa Pedampingan Khusus Sebesar Rp.10 Juta pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Asdar
