Berita  

Sering Digambarkan Hiu Raksasa, Ternyata Wujud Asli Megalodon Masih Jadi Misteri

sering-digambarkan-hiu-raksasa,-ternyata-wujud-asli-megalodon-masih-jadi-misteri

Hiu purba Megalodon punah sekitar 3,6 juta tahun silam, tapi keberadaannya terus menghantui manusia modern — setidaknya bagi mereka yang sering menonton film horor dan thriller tentang monster tersebut. Megalodon kerap ditampilkan sebagai hiu raksasa yang haus darah manusia. Tapi menariknya, tak ada satu pun manusia di dunia ini yang pernah melihat wujud asli Otodus megalodon. Para ilmuwan pun bingung.

Berdasarkan studi yang terbit Minggu di Historical Biology, “semua usulan terkait bentuk tubuh O. megalodon masih bersifat spekulasi karena sampai saat ini belum ada cara ilmiah yang dapat mendukung atau membantah keakuratannya.”


“Meski budaya pop terlalu berlebihan menggambarkan ukuran Megalodon, kebanyakan penggambaran menyerupai hiu putih modern dan kerabat dekatnya,” terang Kenshu Shimada, profesor paleobiologi Universitas DePaul di Chicago, melalui email.

“Saya tidak akan terkejut jika Megalodon benar mirip spesies modern yang dijadikan persamaan, tapi penelitian terbaru menunjukkan itu tidak dapat dibuktikan secara ilmiah berdasarkan catatan fosil saat ini,” imbuhnya.

Fosil predator ini menunjukkan Megalodon memiliki panjang hingga 50 kaki (15 meter), menjadikannya ikan terbesar yang pernah menguasai lautan. Namun, ukuran Megalodon yang sangat besar dan keberhasilan evolusioner selama jutaan tahun tidak menghasilkan catatan fosil yang kuat. Megalodon diketahui memiliki gigi tajam dan sedikit tulang belakang, satu-satunya bagian tubuh hewan yang kondusif untuk fosilisasi.

“Sebagai anggota ikan bertulang rawan seperti hiu lainnya, kerangka Megalodon tidak termineralisasi dengan baik sehingga memiliki potensi fosilisasi yang buruk,” kata Shimada. “Tulang belakangnya terkalsifikasi dengan lemah dan karenanya kadang-kadang diawetkan, tapi banyak catatan fosil spesies prasejarah ini diketahui dari gigi kerasnya yang termineralisasi dengan baik.”

Berbagai ilmuwan telah menggunakan model, rekonstruksi dan perbandingan modern guna menebak wujud asli Megalodon tanpa bantuan fosil. Contohnya, penelitian tahun 2020 yang terbit di jurnal Nature memperhitungkan dimensi tubuh Megalodon dengan mempelajari lima spesies hiu berdarah panas modern dari keluarga Lamnidae yang dianggap mirip secara ekologis dan fisiologis. Kelima spesies tersebut yaitu hiu putih besar, hiu mako sirip pendek, hiu mako sirip panjang, salmon shark dan porbeagle. Pendekatan itu menghasilkan perkiraan sirip punggung sepanjang 5 kaki (1,5 meter) dan ekor 13 kaki (3,9 meter), dengan kepala Megalodon sepanjang 15 kaki (4,5 meter).

Shimada dan rekan-rekan—termasuk mahasiswa DePaul Jake Wood dan penulis utama Phillip Sternes, ahli biologi di University of California, Riverside—menyoroti kekurangan dari pendekatan komparatif semacam ini dalam penelitian mereka. Tim Shimada menganalisis 15 spesies dari keluarga Lamnidae, yang beberapa di antaranya berdarah dingin, seperti hiu penjemur.

Hasil penelitian tidak menunjukkan hubungan yang jelas antara bentuk tubuh hiu-hiu ini dengan klasifikasinya sebagai makhluk berdarah panas atau dingin. Mereka akhirnya menyimpulkan wujud fisik Megalodon tidak dapat direkonstruksi dengan asumsi mirip hiu berdarah panas yang masih hidup, karena bentuknya bisa saja berbeda. Menurut peneliti, mereka membutuhkan spesimen yang lebih lengkap untuk mendapatkan penggambaran yang akurat.

“Saya harap ada cara lain menyimpulkan wujud asli Megalodon, tapi sayangnya kita membutuhkan sisa-sisa fosil selain gigi dan tulang belakang,” jelas Shimada. “Sekecil apa pun kerangkanya, baik itu tengkorak maupun siripnya, dapat memberi petunjuk akan bentuk tubuh hiu yang sebenarnya.”

Semoga saja ilmuwan dapat menemukannya dalam waktu dekat. Untuk sementara ini, kita akan terus membayangkan Megalodon sebagai monster laut yang amat menyeramkan.