Letusan gunung berapi di Republik Demokratik Kongo pada akhir Mei 2021 menewaskan sedikitnya 15 orang. Ratusan rumah porak poranda akibatnya.
Gunung Nyiragongo menyemburkan lahar setelah meletus pada Sabtu (29/5) lalu, mengubah langit menjadi kemerahan. Kota yang paling dekat dari gunung tersebut adalah Goma.
Associated Press melansir, sebagian besar wilayah Goma tidak mengalami kerusakan karena aliran lava tidak sampai memasuki kota.
Namun, distrik Buhene, di pinggiran kota Goma, rusak parah. Banyak bangunan yang hangus diterjang lahar membara.
Ernestine Kabuo tinggal di Buhene. Menurut Reuters, dia terpaksa meninggalkan suami yang sedang sakit karena tidak kuat menggendongnya.
“Saya berulang kali mengatakan, ‘Saya tidak bisa meninggalkannya sendiri. Kami harus selalu bersama baik dalam suka maupun duka,’” tuturnya dengan nada pilu.
“Saya balik lagi ke rumah dan berusaha menggendongnya, tapi tidak kuat. Saya menyelamatkan diri, dan suami hangus terpanggang. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Ini hari terkutuk.”
Unicef memperkirakan kurang lebih 30.000 penduduk Goma melarikan diri saat gunung meletus. Kebanyakan dari mereka sudah mulai pulang ke rumah masing-masing, meski ada kekhawatiran rumah rusak serta kekurangan air dan listrik.
Nyiragongo termasuk gunung berapi paling aktif dan berbahaya di dunia. Lebih dari 200 jiwa tewas dan 120.000 warga kehilangan tempat tinggal ketika gunung ini meletus terakhir kali pada 2002.