Industri perhotelan kota Hangzhou di pesisir timur Tiongkok memasang alat pelacak kebersihan pada seprai kasur untuk meyakinkan tamu bahwa tempat yang akan mereka tiduri sudah bersih.
Dilansir stasiun televisi nasional CCTV, label elektronik tersebut dapat menampilkan kapan terakhir kali seprai, sarung bantal dan selimut dicuci. Alat yang terpasang di ujung seprai ini menggunakan teknologi identifikasi frekuensi radio (RFID) untuk mencatat riwayat pembersihannya. Tamu bisa memindai kode QR yang ada di dalam kamar setelah check-in.
Media sosial sempat dihebohkan dengan kabar seprai kasur hotel yang kotor. Terkuak fakta bahwa petugas hotel mewah di Beijing jarang mengganti seprai setelah tamu diam-diam menempelkan stempel fluoresens pada 2017. Pihak berwajib segera melakukan penyelidikan terkait hal ini.
Sistem pelacak juga dapat mendisiplinkan petugas kebersihan. Menurut komplain yang disampaikan tamu hotel bintang lima di Tiongkok, staf kedapatan mengelap toilet dan lantai dengan handuk.
Sebuah hotel di Hangzhou bahkan memasang label pelacak pada setiap lap dan handuk yang ada di kamar. Alatnya terhubung ke ponsel dan gelang staf hotel, dan akan membunyikan alarm ketika ada petugas kebersihan yang membersihkan toilet dengan handuk tamu. Label tersebut kemungkinan bisa mendeteksi jarak antara handuk dan toilet.
CCTV lebih lanjut mewartakan, pelanggaran standar kebersihan yang tercatat sistem akan dikirim ke regulator setempat. Lusinan hotel di distrik Xiacheng, Hangzhou, tengah menguji keefektifan alat ini. Jika berfungsi dengan baik, label pelacaknya dapat disebarluaskan ke tempat lain.
Sistem pelacak kebersihannya menuai pro kontra di medsos. Beberapa mendukung programnya, sementara yang lain khawatir dengan keberadaan teknologi pemantau yang semakin menjamur.
“Alat itu tidak akan menyelesaikan masalah,” seorang pengguna Weibo berkomentar. “Mereka seharusnya memberikan upah yang layak dan pelatihan yang lebih baik lagi kepada staf hotel.”
Follow Viola Zhou di Twitter.