Liputan4.com, Soe-TTS. Seorang warga RT.012/RW.003 desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT berinisial ST (57) tahun, ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah hutan kecil dekat permukiman penduduk pada Selasa, (17/01/2023).
Menurut pengakuan keluarga yang berhasil dihimpun oleh media ini di lokasi, korban sudah keluar dari rumah sejak kemarin pagi, Senin, (16/01/2023) setelah sarapan ubi dan minum kopi.
Sampai malam (16/01/2023), korban tidak kunjung pulang. Hal ini membuat cemas keluarga sehingga keluarga mulai melakukan pencarian. Karena menurut pengakuan keluarga, korban selama ini tidak memiliki riwayat penyakit.
Alhasil, pada Selasa (17/01/2023) sekitar pukul 12.00 Wita, korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan posisi tertelungkup tepat di bawah sebuah pohon asam yang membuat keluarga dan warga sekitar spontan merasa kaget dan berdatangan memenuhi lokasi.
Setelah ditemukan, keluarga menghubungi anggota Polsek Neonmat dan tepat pukul 13.00 Wita, Kapolsek Neonmat bersama anggota tiba di lokasi untuk melihat langsung korban.
Kapospol Neonmat, Aipda Hardiman, seusai olah TKP menyampaikan bahwa setelah pemeriksaan oleh tim identifikasi Polres TTS dan tim medis Puskesmas Tetaf, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Adapun barang-barang yang di temukan dalam diri korban berupa tas warna merah yang di dalamnya terdapat celana pendek warna abu-abu garis kuning tulisan basketbal di bagian sebelah kanan, celana warna merah merk clivert, topi polisi bintang tribrata,” tulis Aipda Hardiman.
Lebih lanjut dijelaskan, tas pinggang warna hitam merk nike terdapat Hp Nokia dalam posisi mati, uang kertas 10.000, kertas tulisan sindrametrin, bungkus santa mikro, masker gelang biru dengan gelang karet, tempat sirih pinang sebanyak 2 buah, tempat kapur 2 buah.
“Sirih buah satu kantong dua buah di kantong plastik warna putih, pisau dengan sarung, sendok makan satu buah, satu buah cermin, pinang kering satu bungkus kecil dan tali rafia,” tulis Aipda Hardiman melalui pesan WhatsApp.
“Dokternya tidak datang karena katanya ada sakit, jadi yang datang cuman petugas dari puskesmas Tetaf yakni Rambu Tse dan 2 rekan lainnya,” tulis Hardiman yang pada saat kejadian datang bersama Bripka Okran P. Kleing.
Saat ditanya apakah akan dilakukan autopsi, Aipda Hardiman menjelaskan bahwa dari pihak keluarga menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan tidak bersedia untuk di autopsi.
Keluarga yang coba dikonfirmasi oleh media ini soal sikap keluarga, belum menjawab panggilan dari awak media ini.(Sys).
Judul: Seorang Pria Di TTS Ditemukan Tewas Dalam Hutan
Terbit juga di: LIPUTAN4.COM.
Reporter: Simron Yerifrans