Berita  

Seorang Lelaki Bertahan di Kota Kecil Ukraina, Demi Lindungi Panther Peliharaannya

seorang-lelaki-bertahan-di-kota-kecil-ukraina,-demi-lindungi-panther-peliharaannya

Kesibukan Girikumar Patil selama dua minggu terakhir hanyalah bermain dengan “anak-anaknya” di dalam rumah, lalu belanja lima kilo daging begitu pagi hari datang. Lelaki 41 tahun asal India itu memilih tetap tinggal di Severodonetsk, kota kecil yang terletak di Donbas, bagian timur Ukraina, bahkan di saat para tetangganya menyelamatkan diri dari serangan Rusia.

Wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Rusia, dan pasukan militer Ukraina telah bentrok dengan kelompok separatis pro-Rusia yang berkuasa di sana sejak 2014. Konfliknya sejauh ini telah menelan 14.000 korban jiwa.


Namun, ketegangan itu rupanya tak mampu mengubah pendirian Patil. Dia baru mau pergi jika bisa membawa Yasha dan Sabrina, yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri. “Saya tidak bisa meninggalkan anak-anakku sendirian,” kata lelaki yang berprofesi dokter ortopedi saat dihubungi VICE World News melalui panggilan video. Salah satu “anaknya” berkeliaran sepanjang wawancara.

ukraina, invasi rusia, satwa liar, hewan peliharaan, kucing besar, panther, leopard, jaguar
Foto: Girikumar Patil

Yasha baru berumur 20 bulan, dan merupakan campuran macan tutul amur jantan dan jaguar hitam betina. Lalu ada Sabrina, macan kumbang enam bulan.

“Situasi di sini memang berbahaya. Kota kami dikepung Rusia, dan keamanannya semakin memburuk. Tapi, saya akan terus bersama anak-anak hingga mengembuskan napas terakhir,” tegasnya.

Dia telah mendokumentasikan hidupnya bersama dua ekor kucing besar jauh sebelum Rusia menyerang. Salah satu videonya di YouTube bahkan telah ditonton lebih dari 16 juta kali. Di Ukraina, orang diizinkan memelihara satwa liar selama pemilik mendapatkan izin dari pemerintah.

Patil meninggalkan kampung halamannya di negara bagian Andhra Pradesh, India selatan, untuk kuliah kedokteran di Ukraina sekitar 15 tahun lalu. Sementara lebih dari 1,45 juta warga Ukraina mencari perlindungan ke negara tetangga sejak invasi dimulai pada 24 Februari, dia termasuk dari segelintir orang yang memutuskan bertahan. Sebetulnya tidak ada kewajiban bagi warga negara asing seperti Patil untuk tetap di Ukraina dan bergabung dengan Angkatan Darat. Ratusan orang Asia Selatan dan orang asing lainnya telah meninggalkan Ukraina selama dua minggu terakhir. Banyak juga warga yang rela melakukan segala cara demi membawa hewan peliharaan ke negara lain.

Beberapa waktu lalu, Patil dicegat tentara ketika dia hendak membeli daging. “Mereka menodongkan senjata ke dada dan memerintahkan saya menunjukkan identitas. Saya beruntung bisa pulang dengan selamat,” kenangnya. “Saya tidak tahu mereka dari mana, tapi sepertinya orang Rusia.”

Patil tinggal di rumah dua lantai dengan enam kamar tidur. Di dalamnya, terdapat kerangkeng berukuran sekitar 200 meter persegi. Yasha dan Sabrina punya kamarnya masing-masing. Setiap hari, setelah jam malam berakhir pukul 8 pagi, dia akan membawa kedua hewan peliharaannya jalan-jalan ke hutan terdekat. “Saya tidak bisa hidup tanpa mereka, dan mereka tidak bisa hidup tanpa saya,” tukasnya.

ukraina, invasi rusia, satwa liar, hewan peliharaan, kucing besar, panther, leopard, jaguar
Foto: Girikumar Patil

Sejauh ini, Patil belum diminta untuk meninggalkan Ukraina. Melalui wawancara media, dia telah mengajukan permohonan evakuasi kepada pemerintah India akhir pekan lalu, tapi syaratnya dia harus memboyong hewan peliharaannya.

Hukum India melarang kepemilikan kucing besar tanpa sertifikat, yang hanya diberikan kepada kebun binatang. Dia tidak rela jika harus melepaskan Yasha dan Sabrina ke hutan lantaran khawatir akan diburu orang tak bertanggung jawab. Namun, dia juga tak sanggup berpisah dan memasukkan hewan peliharaannya ke kebun binatang. Jaraknya terlalu jauh.

“Buat apa saya pulang ke India kalau pada akhirnya pemerintah memasukkan mereka ke kebun binatang?” tanyanya. “Ini satu-satunya tempat saya bisa hidup bersama mereka. Saya tidak mau pergi tanpa mereka.”

Follow Pallavi Pundir di Twitter.