Liputan4.Com – Lombok Timur – Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Drs.H.M.Juaini Taofik, M.AP bersama Pemprov NTB, Pimpinan PT.Eco Lombok Solution (ESL) dan pihak Taman Nasional Gunung Rinjani membahas persoalan pengembala kerbau yang memasuki kawasan perusahaan tersebut. Bertempat di ruang rapat Bupati. Selasa (25/01/2022).
Menurut pihak PT.ESL yang merupakan Investor asal Swedia itu. Tidak kurang dari 800 ekor kerbau merumput di lokasi perusahaan tersebut yang mengakibatkan kerusakan. Sebelumnya perusahaan ini juga mengaku menghabiskan dana tidak kecil untuk membongkar kandang kerbau ilegal di lokasi yang sama.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur dalam rapat bersama tersebut yang dihadiri pula sejumlah pemangku kepentingan lainnya menawarkan solusi yaitu dengan menyediakan lahan seluas sepuluh hektar untuk penggembalaan kerbau-kerbau itu.
Dijelaskannya solusi tersebut telah ditawarkan kepada para pemilik kerbau dan dapat diterima. Sayangnya Pemda menemui kendala karena belum menemukan lahan yang cocok.
Pada rapat bersama tersebut akhirnya disepakati untuk memanfaatkan lahan di luar kawasan hutan sekaroh, yaitu lahan yang merupakan cikal bakal hutan desa. Para penggembala dan ternaknya nantinya akan diarahkan untuk menggembala di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Muhammad Nur yang mewakili Pemerintah Provinsi NTB dan memimpin rapat menyebut langkah ini dilakukan sementara adanya solusi jangka panjang yang menguntungkan bagi semua pihak.
Ia mengingatkan potensi penggembalaan kerbau yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu atraksi dalam upaya pengembangan pariwisata kawasan selatan. M.Nur juga mengingatkan untuk mempermudah Investasi namun tidak harus meninggalkan kearifan lokal atau meninggalkan kepentingan pihak lainnya.(red)
Berita dengan Judul: Sekda Pimpin Rapat Terkait Ratusan Ekor Kerbau Geruduk Lahan PT.ESL. pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Makbul