Liputan4.Com – Lombok Timur NTB – Yayasan BaKTI dan Lombok Researche Center (LRC) melakukan pertemuan dengan sejumlah wartawan dari berbagai media cetak, elektronik dan online untuk membentuk Forum Media Lombok Timur yang peduli dengan pendidikan inklusi.
Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, M. Yusran Laitufa dalam sambutannya menyampaikan kepada insan media Lombok Timur, apa itu program inklusi serta target dan sasaran lima tahun ke depan.
Arahannya menyampaikan bahwa, Program Inklusi merupakan dukungan dari Pemerintah Austaralia. program inklusi ini merupakan gabungan hasil dari dua project sebelumnya yaitu project mampu dan peduli.
“Jika sebelumnya project mampu hanya fokus pada kasus kekerasan perempuan, maka pada program inklusi ini projectnya lebih luas yaitu menyasar pada kelompok rentan seperti, disabilitas, difabel, kelompok minoritas, LGBT, penganut aliran ataupun kelompok termarjinalkan,”ujar Yusran di Selong. Rabu (28/09/2022)
Intervensi dari program inklusi ini yaitu memeprjuanangakan kelompok rentan tersebut yang tidak dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan.
Wilayah kerja dari program ini merupakan yang terbesar di Indonesia meskipun dari dana donor tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan program lainnya.
“Program ini akan berlangsung selama tujuh tahun yiatu dari tahun 2021-2028, di 7 kabupaten kota di lima provinsi yang berbeda termasuk salah satunya Kabupaten Lombok Timur,”katanya.
Dalam pelaksanaan program ini, ada 4 pilar plus 1 yang harus dilibatkan yaitu Pemerintah Daerah, Legislatif (DPRD), Organisasi Masyarakat Sipil, media dan universitas.
Keterlibatan empat pilar tersebut untuk mengimplementasikan program ini sehingga bisa berjalan sesuai target dan tepat sasaran. Mendorong pemerintah responsif terdap persoalan yang menyangkut kelompok rentan ini, dan menjadikan masyarakat yang aktif terlibat dalam proses perencanaan, sehingga kebijakkan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan masyaraat. Selain itu agar pemerintah tidak melahirkan kebijakan yang tidak sesuai.
Untuk memulai program ini, perlu menyamakan frekuensi, sehingga tidak ada perbedaan pendapat ataupun tujuan saat program di laksanakan. Persefektif isu harus sama. Program ini harus massif diberitakan terutama terkait isu tentang kelompok rentan ini.
Pelaksanaan pelatihan rekan rekan jurnalis akan dilaksanakan secara bertahap, perlahan pemahman menjadi baik dari waktu kewaktu.
Harapannya nanti masyarakat bisa akif, bisa menyuarakan sendiri ke DPRD dan pemerintah, hal itu sudah terjadi perubahan persefektif.
Sementara itu M.Taufan Ramli dari Monev Officier Program Inklusi BaKTI dalam arahannya menyampaikan, ingin bagaiamana dalam lima tahun kedepan menciptakan Kabupaten Lotim menjadi kabupaten yang inklusif.
Semua orang atau kelompok tidak membedakan dia siapa, sehingga bisa ikut Dalam proses perencanaan pembangunan, yaitu Kelompok tertinggal, kelompok rentan, disibailtias, lansia, anak, perempuan miskin, kelompok termarjinalkan .
Relevansinya dengan media, dari data yang ada 80 persen pemberitaan yang diliput hanya terkait korupsi, kejahatan, kegiatan pemerintahtahan. Jarang sekali yang mengangkat kelompok rentan, justeru yang terbanyak terekspos kelompok elit.
“Satu satunya program kemitraan yang melibatkan media hanya BaKTI. Perlu ada keterlibatan jurnalis dalam program inklusi. Rencannya program inklusi akan dilaksanakan selama 7-8 tahun. Tahap pertama program yaitu lima tahun,”papar Taufan.
Meningkatkan kapasitas teman-teman jurnalis untuk mendukung program ini. Selama ini pemberitaan yang belum bersefektif perempuan dan anak dan disibalitas. Kita sering menggunakan kata cacat, padahal mereka tidak mau mereka disebut seperti itu. Untuk itu penting bagaimana teman-teman jurnalis menulis berita baik terhadap kelompok rentan.
Untuk meningkatkan kapasitas teman-teman jurnalis, kita akan melaksakan program news café.
“Yang terpenting adalah menjalin kerjasama yang saling menguntungkan sehingga program ini sukses terlaksana dan tepat sasaran,”pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut telah terbentuk Forum Media Lombok Timur yang akan secara masive mengawal dan mempublikasikan kesetaraan Gender, Disabilitas dan kaum miskin yang termarjinalkan, agar mendapat perlakuan yang sama dengan masyarakat lainnya.
Forum Media Lombok Timur yang diketuai Rusliadi dan Wakil Ketua Ahmad Yani itu, langsung pada saat itu menyusun program prioritas untuk lima tahun kedepan. (red)
Berita dengan Judul: Sejumlah Insan Pers Lotim NTB, Dukung BaKTI Dalam Program Pendidikan Inklusi. pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Makbul