Rasanya sulit membayangkan dildo layak dipakai menyerang orang. Apalagi jika yang diserang adalah polisi yang berpengaruh. Tapi nyatanya itu yang terjadi di Amerika Serikat.
Sheriff (setara Kepala Kepolisian) Albuquerque, Manuel Gonzales III, diganggu dildo yang diangkut drone ketika sedang berpidato mengumumkan niatnya maju sebagai kandidat wali kota setempat. Insiden itu terjadi pada 1 Juni 2021.
Drone yang mengangkut alat bantu seks tersebut terbang rendah, mendekati panggung Gonzales, ketika sang polisi sedang menjawab pertanyaan peserta kampanyenya. Awalnya tidak banyak orang sadar ada drone terbang rendah mengangkut dildo di panggung kampanye. Tapi, lambat laut 70-an orang di acara itu menyadari keberadaan dildo dan tertawa.
Situasi makin kikuk, ketika Gonzales konsentrasi menjawab pertanyaan sulit konstituen, tapi ada ibu-ibu berteriak, “itu penis nggantung di drone ya?”
Momen tersebut terekam secara epik dalam video amatir berikut:
Panitia dan Sheriff Gonzales buru-buru coba menarik jatuh drone beserta dildo tersebut dari panggung ketika situasi terlanjur gaduh. Penerbang drone itu lantas segera ditangkap, yakni pemuda 24 tahun bernama Kaelan Ashby Dreyer.
Dalam laporan kepolisian setempat, Dreyer dituding coba memukul Gonzales ketika mengamankan drone dan dildonya, seperti dilansir Albuquerque Journal. Namun, saat interogasi, Dreyer menilai tindakannya tidak sengaja. Dia memang sebal pada janji kampanye dan cara Gonzales menjawab pertanyaan warga, tapi soal upaya menjotos itu karena situasi hiruk pikuk semata.
Tim sukses Gonzales sendiri, dalam keterangan tertulis, menilai insiden dildo terbang itu adalah upaya sabotase sistematis dari pihak yang tak ingin si polisi maju jadi calon wali kota. “Saya tidak akan terintimidasi meski ada insiden macam ini,” ujarnya.
Uniknya, insiden dildo terbang ini segera berkembang menjadi rumor politik liar. Penerbang drone itu dituding bukan Dreyer, melainkan tim sukses calon wali kota Albuquerque lainnya, yakni Tim Keller. Saat ini, Tim Keller berstatus petahana. Dreyer sendiri, lewat interogasi, menampik tudingan dia bekerja untuk politikus musuh Gonzales. Dreyer mengklaim berideologi libertarian, dan membenci cara pandang Gonzales yang masuk kategori konservatif.
Karena namanya diseret, Tim Keller buru-buru mengeluarkan pernyataan mengecam insiden dildo terbang. “Gangguan dildo terbang pada kampanye Gonzales itu tidak dewasa dan tidak sopan. Kita harus mendorong semua pihak bersedia terlibat diskusi politik yang beradab,” ujar sang petahana.
Uniknya, setelah insiden tersebut viral, sebuah akun Twitter bernama “dongcopter505” mengaku sebagai pilot drone dildo yang sebenarnya. Admin dari akun tersebut menilai Dreyer hanya kambing hitam, dan sama-sama mengecam niat Gonzales maju menjadi wali kota. Alhasil, hingga artikel ini dilansir, masih ada misteri yang menyelimuti insiden dildo terbang menyerang politikus di Amerika Serikat.