Liputan4.Com, Jeneponto_ Sebuah tulisan tangan di spanduk bekas jadi perbincangan hangat di kalangan pengguna sosial media hingga buat penasaran, menurut informasi tulisan tersebut adalah kutipan percakapan rekaman tersangka pencabulan siswi SMK 1 Jeneponto yakni Kepsek Karim.
Spanduk fenomenal tersebut adalah alat peraga demonstrasi PB HPMT Jeneponto yang akan dipakai aksi kamis mendatang di Mapolres Jeneponto.
Ketua umum PB HPMT Edhy yang akrab disapa Daeng Sore saat dikonfirmasi membenarkan spanduk itu akan dipakai nanti saat aksi.
” Kami akan lakukan aksi mewakili keluarga korban asusila terkait penangguhannya pelaku oleh penyidik Polres Jeneponto, ” tutur Edhy.
HPMT beserta keluarga korban akan mendatangi mapolres Jeneponto guna memertanyakan perihal tersangka di bebaskan berkeliaran bahkan beraktifitas seperti biasa.
Seperti diketahui budaya masyarakat Jeneponto yang memegang tinggi prinsip “siri na pacce ” sehingga dianggap perilaku asusila adalah tindakan yang sangat memalukan dan merendahkan derajat satu kaum, hal inilah yang memicu langkah penyidik untuk menangguhkan tersangka di nilai kurang tepat.
Terpisah lembaga bantuan hukum (LBH) Makassar yang juga selaku kuasa hukum korban sangat keberatan dengan langkah yang diambil penyidik Polres Jeneponto, Azis Dumpa SH, MH menuturkan seharusnya pelaku tidak diberikan ruang gerak sebab ini kasus sensitif (siri’) meskipun itu wewenang penyidik “.
Pendamping hukum korban yang juga divisi perlindungan perempuan anak dan disabilitas ” Melisa SH menyayangkan kebijakan penyidik, menurutnya apa yang dilakukan pihak penyidik telah melukai rasa keadilan korban dan keluarga.
” Kita akan berjuang ,ini kasus luar biasa maka harus tuntas, kita kenakan pasal pemberatan dengan ancaman pasal perlindungan anak di tambah satu pertiga dari hukuman, kita lihat nanti, ” tutup Melisa.
Berita dengan Judul: *Sebuah Tulisan Trending Topik Di Sosmed, Di Duga Kutipan Percakapan Pelaku Cabul Siswi SMK Jeneponto* pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Basir Hasgas