Liputan4.com Maros,Memasuki pekan kedua Februari Di Tahun 2022 masih ada bantuan sosial (bansos) untuk ribuan penerima di Kabupaten Maros yang belum bisa dicairkan. Baik pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Pada Kegiatan Penuntasan Penyaluran Yang Di Gelar Di Gedung Baruga Kantor Bupati Maros Kamis (10/2/2022) Chaidir Syam pun mengaku sempat cukup risau. Sebab pada 15 November 2021 masih terdapat 15.483 KKS yang belum mendapatkan penyaluran bantuan sosial. Selanjutnya per 6 Januari 2022 masih ada kisaran 5.600 KKS.
Sampai hari ini pun masih cukup banyak yang belum disalurkan. Ada 3.269 KKS yang masih dalam proses penyisiran. Chaidir menegaskan, tersisa waktu 6 hari untuk mendeteksi siapa pemilik KKS tersebut.
“Bantuan sosial ini masuk pada anggaran 2021. Makanya kami sempat merasa risau. Bagaimanapun, bantuan untuk masyarakat ini wajib untuk disalurkan. Untung saja saja PKSK dan para pengurus PKH ikut membantu mendata penerima,” bebernya saat menerima kunjungan perwakilan Kementerian Sosial bersama DPR RI Komisi VIII, Kamis, 10 Februari 2022.
“Ini dikarenakan banyak yang memiliki data ganda. Selain data ganda, terkadang ada nama yang sama tetapi NIK yang berbeda. Untuk itu saya harap masyarakat tidak ada yang berpikir bahwa ada oknum yang menahan,” jelasnya.
Penerima bansos di Maros pun sebenarnya sudah berkurang. Menurut Chaidir, hasil verifikasi dan validasi ada 1.776 KKS telah dikeluarkan dari daftar penerima. Sebanyak 862 KKS yang ditemukan ganda bansos, 212 terdeteksi ASN/Polri, 241 pindah wilayah, 202 terdeteksi mampu, dan 259 meninggal dunia.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Samsu Niang, mengaku harus turun langsung memantau penyaluran bansos ini. “Kemarin kami telah raker dengan Menteri sosial. Masih ada sekitar Rp2 triliun yang belum tersalurkan,” kata politikus PDIP itu.
Samsu meminta semua pihak melakukan gerakan cepat. “Agar dana ini bisa sampai ke yang berhak menerima,” Ujarnya
Tim Penuntasan Transaksi Bansos Kementerian Sosial RI, Budi Satrio mengatakan, kunjungan ke daerah untuk memastikan penyaluran bantuan lancar. “Ingin memastikan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) menerima sepenuhnya. Jangan ada yang ditunda tunda,” ucapnya.
Dia mengatakan untuk penuntasan 2021 harus dalam bentuk tunai. “Bukan lagi dalam bentuk barang, karena kan waktunya sudah lewat,” tutur Budi.
Chaidir menambahkan, penyaluran bantuan di Kabupaten Maros sebelumnya telah dilakukan empat tahap. Penyaluran tahap kelima hari ini bekerja sama dengan Bank BNI Cabang Maros.
Dia mengimbau masyarakat menggunakan bantuan tersebut untuk makanan sehari-hari di rumah. “Jangan digunakan untuk sembaran,Sebaiknya digunakan untuk menjaga imun,” tutupnya
Berita dengan Judul: Sebanyak 3.269 KKS Belum Bisa Tersalurkan Untuk anggaran 2021,Begini Penjelasan Bupati Maros pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Abdul Wahab