Liputan4.com,Jeneponto_ Agen penyalur BPNT desa Borongtala dan Turatea kecamatan Tamalatea kabupaten Jeneponto atas nama agen toko Cahaya Khaerul yang kedapatan membagikan sejumlah beras berkutu ke KPM BPNT membantah melihat kutu saat menerima barang dari suplayer,16/10/22.
Ia berkilah bahwa kemungkinan ada 2 atau 3 karung beras berkutu yang luput dari penglihatan, namun dokumentasi tim LPK Sulsel jelas data beras berkutu hasil pantauan saat mengunjungi lokasi penyaluran di rumah salah satu kepala dusun desa Borongtala beberapa waktu lalu.
“Mungkin pak di dalam 500 karung ada 2 karung yang ada kutunya yang tidak saya lihat,” ucap pemilik Agen BRIlink ini.
Perempuan baruh baya ini beralasan bahwa selama bukan penerima manfaat (KPM) yang mencela maka dianggap tidak ada masalah,”Klo tanggapan saya pak selama bukan KPM yang mencela itu beras, Seandainya kemarin dia (KPM) tolak mungkin saya akan suruh ganti berasnya,”bebernya.
Pengakuan agen BRIlink toko cahaya khaerul ini dimana bahan pangan (beras) yang bersumber dari suplayer a/n H. Malik dibeli seharga Rp. 95.000/ karung, dan dijual lagi ke KPM dengan harga Rp.100.000/karung.
Dilain pihak kepala dinas sosial kabupaten Jeneponto terkait aturan dan petunjuk teknis yang dilanggar agen BRIlink selaku penyalur ini belum merespon via selular,sehingga tim LPK Sulsel Sunar,Nss akan melaporkan agen yang sengaja membiarkan tersalurnya beras kualitas kurang layak konsumsi tersebut.
“Besok kita buatkan aduan laporan terkait masalah SK menteri, beras berkutu hingga rekomendasi harga dari dinas perindag, kami duga agen ini tidak memiliki acuan harga pangan di pasaran dari dinas perindag, selain itu harga beras yang berkutu tessebut terbulang mahal dengan kualitas di bawah standar,” tutup Sunar.
Berita dengan Judul: Salurkan Beras Berkutu ke KPM BPNT, Toko Cahaya Khaerul : Selama KPM Tidak Mencela pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Basir Hasgas