Berita  

Saat Naksir Sahabat, Haruskah Dinyatakan atau Diam Saja?

saat-naksir-sahabat,-haruskah-dinyatakan-atau-diam-saja?

Kamu dan sahabat sudah tak terpisahkan sejak kecil. Ke mana-mana selalu berdua, dan kalian melalui segala suka duka bersama. Kamu sudah tahu baik dan buruknya sahabat, begitu juga sebaliknya. Kalian juga sudah mengetahui semua rahasia terdalam satu sama lain. Kalian berdua berjanji persahabatan tak akan pernah putus, bahkan setelah berkeluarga sekalipun.

Tanpa kamu sadari, benih-benih cinta mulai bersemi di hatimu. Kamu tak yakin harus bagaimana menyikapi perasaan ini. Kamu ingin jujur pada sahabat, tapi takut akan menghancurkan hubungan yang telah dibangun jika ternyata dia tidak menaruh rasa yang sama. Namun, sulit bagimu untuk memendam emosi yang bergejolak dan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa di depan mereka.


“Kamu harus memastikan sahabat juga menyukaimu sebelum kamu mengajaknya lanjut ke hubungan yang lebih serius,” terang John Kim, terapis di Los Angeles yang menerbitkan buku bertajuk It’s Not Me, It’s You: Break the blame cycle. Relationship better. “Persahabatan bisa rusak, dan kalian akan merasa canggung kalau misalnya teman tidak membalas cintamu.”

Dengan kata lain, perlu dipikirkan matang-matang risiko yang mungkin akan terjadi apabila kamu nembak gebetan, karena tindakan ini sudah pasti akan mengubah dinamika hubungan kalian. Kalaupun kalian masih bisa berteman setelah penolakan atau hubungannya gagal, pertemanan kalian tak lagi seperti dulu. Jadi apa yang sebaiknya kamu lakukan saat terjebak dalam situasi ini?

Perhatikan ini kalau kamu naksir teman

Sangat penting bagimu untuk memahami perasaan teman sebelum menyatakan cinta. Kamu mungkin merasa bisa langsung berkata jujur kepada mereka karena selama ini tak pernah ada yang disembunyikan di antara kalian, tapi kenyataannya tidak selalu semudah itu.

Kim menganjurkan agar kamu tidak asal mengungkapkan perasaan kepada teman jika tidak ada tanda-tanda kalau mereka menyukaimu juga. Jika ternyata mereka hanya menganggapmu sahabat, mereka akan merasa serba salah dan bingung harus bagaimana saat ditembak.

Apabila hubungan kalian sangat dekat, kamu seharusnya bisa melihat kode-kode mereka juga suka denganmu tanpa harus menanyakannya langsung. Kamu bisa mengetes reaksi mereka dengan menggodanya. Sebisa mungkin jangan sekonyong-konyong meminta mereka jadi pacar kalian.

Seandainya reaksi mereka bagus dan kamu berani mengambil risiko, kamu mungkin bisa memulai pembicaraan seperti: “Kita, kan, udah lama temenan nih. Dan kayaknya, aku mulai ada rasa sama kamu. Kira-kira kamu mau ‘gak kalau kita ngobrolin ini? Aku enggak mau kita berhenti temenan gara-gara ini, jadi sebaiknya aku harus gimana? Dan enaknya gimana buat kamu?”

Menurut Kim, jangan pernah mengancam akan mengakhiri pertemanan kalau mereka tidak punya perasaan yang sama. “Itu egois. Kamu harus siap menerima fakta akan ditolak saat orang yang diajak pacaran tidak tertarik padamu secara romantis,” tuturnya.

Kamu berhak menetapkan batasan atau mengurangi waktu bertemu setelah ditolak, tapi tidak perlu sampai menjauh sepenuhnya dari mereka. Ini kesannya kayak menjadikan pertemanan sebatas untuk meningkatkan peluang mendapat pacar, alih-alih menggunakannya sebagai fondasi yang sehat dalam kehidupanmu.

Lakukan ini saat teman menyukaimu

Ingat, sama seperti kamu yang tidak boleh memaksakan perasaan pada teman, kamu juga tidak perlu terpaksa menyanggupi jadi pacar mereka.

Dalam hubungan asmara yang berawal dari pertemanan, orang berisiko mengabaikan tanda-tanda hubungannya kurang cocok karena merasa tidak enak atau takut melukai perasaan teman. Mereka mengiakan semata-mata karena takut persahabatan akan hancur. Dan pada akhirnya, ketakutan mereka berubah menjadi kenyataan setelah kedua belah pihak menyadari mereka bukan pasangan yang tepat.

Tetaplah berpikiran terbuka saat teman jujur soal perasaannya kepadamu. Jangan menjauh dan memutus hubungan dengan mereka. Kamu bisa bertanya apa yang mereka butuhkan, dan berterus terang tentang kesiapanmu menjalin hubungan lebih serius dengan mereka.

Ingat tiga hal ini:

Sahabat baik bukan berarti mereka cocok jadi pacar

Persahabatan berbeda dari romansa. Kamu mungkin akan menyadari kalau ternyata kamu lebih suka menghabiskan waktu bersama mereka sebagai teman. Atau mungkin, ada ketidakcocokan lain yang membuat hubungan percintaan kalian tidak langgeng.

Memacari sahabat dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis

Saat berpacaran dengan orang yang baru dikenal, kamu belum tahu banyak tentang mereka, sehingga kamu tidak bisa menaruh banyak harapan pada mereka. Selain itu, tidak ada risiko kehilangan sahabat, sehingga memudahkan kamu untuk mengeksplor detail-detail intim secara langsung dengan pasangan yang awalnya bukan teman.

Pentingnya bersikap jujur

Kim menekankan pentingnya berkata apa adanya dan bertanggung jawab atas perasaan masing-masing saat berusaha mengajak sahabat pacaran.

“Terlepas apa jawaban yang diberikan, kamu harus menghargai perasaan satu sama lain agar tidak merusak persahabatan,” simpulnya.

Follow Romano Santos di Instagram.