Berita  

Saat Diskominfo Atim Dikritik, Oknum Martaman Meradang ?

Infakta| Aceh timur – Terkait tanggapan seorang Pemerhati sosial masyarakat Aceh Timur tentang adanya dugaan iklan fiktif di Dinas Kominfo Aceh Timur beberapa waktu lalu. Membuat sejumlah oknum martaman di wilayah setempat merasa risih dan kebakaran jenggot bahkan meradang hingga sempat mengeluarkan statement yang tendensius dan dangkal dalam memahami subtansi dari sebuah kritikan. Hal tersebut disampaikan Darwin Eng, Kamis 21/4/2022.

Menurut Darwin Eng, wartawan sejati pasti bisa mengedepankan etika dan moral dalam setiap masalah, apalagi dalam menangapi setiap informasi yang timbul.


“Mereka sepertinya kebakaran jenggot terhadap kritikan saya, jadi menurut saya mereka belum layak disebut wartawan, tapi lebih tepat disebut martaman,” sebut Darwin.

“wartawan adalah kontrol sosial masyarakat dan corong informasi publik dan juga mata dan telinga bagi masyarakat. Bicara sesuai data dan fakta, bijak tanpa memihak,” papar Darwin Eng.

Namun anehnya, imbuh Darwin Eng.
Kritikan dirinya terhadap dugaan buruknya kinerja Dinas Kominfo Aceh Timur dalam melayani para wartawan, malah disikapi dengan tendensius malah terkesan menyerang dirinya pribadi.

“Kalimat yang dilontarkan oleh oknum yang mengaku sebagai wartawan sangat tendensius dan terkesan sangat dangkal dalam memahami subtansi dari kritikan yang dilansir media portal pada. Selasa (19/04/2022).

“Saya hanya menanggapi keluhan Safrizal wartawan Lentera24.com yang telah tayang pada Kamis (07/4/2022) dengan kalimat “Dinas Kominfo Aceh Timur diduga Bayar iklan fiktif”.

Darwin juga menyebutkan, sebelumnya ada beberapa rekan wartawan yang mengeluh dan menyampaikan kepada dirinya bahwa pengelolaan biaya publikasi di Dinas Kominfo Aceh Timur diduga tidak transparan dan terkesan diskriminatif.

Seharusnya kata Darwin, mereka pahami dulu secara benar dari subtansi terhadap apa yang saya sampaikan, bukan sebaliknya menyerang balik saya secara membabi buta, seolah olah dirinya manusia suci dan paling benar, jadi sangat dangkal pola pikir dan wawasannya,”

Darwin menambahkan, mereka perlu banyak belajar dan budayakan membaca sehingga tidak cepat gagal paham serta tidak mempertontonkan kebodohannya di publik.

“Tentunya apa yang saya sampaikan, siap di pertanggung jawabkan serta bukan asal ngomong, seharusnya teman -teman wartawan berterima kasih karena statement saya semata mata untuk memperjuangkan hak hak wartawan yang selama ini tidak dihargai oleh Kominfo,” tutup Darwin.

Reporter Alfariz