Berita  

Roket Antariksa Menabrak Permukaan Bulan, Diyakini Milik Tiongkok

roket-antariksa-menabrak-permukaan-bulan,-diyakini-milik-tiongkok

Sesuai dugaan para astronom Amerika Serikat, ada puing-puing roket yang menabrak Bulan pada Jumat (4/3) pagi waktu setempat.

Peristiwa tabrakan tersebut telah diprediksi lebih dari sebulan yang lalu oleh Bill Gray, pengembang perangkat lunak yang berfungsi melacak objek luar angkasa. Dia awalnya menduga sampah antariksa tersebut berasal dari misi SpaceX yang diluncurkan pada 2015. Namun, pengamatan lebih lanjut menunjukkan puing-puing tersebut merupakan bagian atas roket milik Tiongkok, yang segera dibantah oleh Beijing.


Hasil pembacaan spektrum objek, serta perbandingan roket SpaceX dan milik Tiongkok, yang dilaksanakan oleh sejumlah astronom mendukung temuan Gray. Menurut mereka, perbedaannya terletak pada jenis cat yang digunakan oleh badan antariksa Tiongkok.

Dalam postingan blog awal, Gray mengungkapkan ini pertama kalinya objek buatan manusia tidak sengaja menabrak Bulan. Selama ini, NASA menjatuhkan sampah antariksa ke permukaan Bulan untuk bahan penelitian.

Potongan roket itu menghantam kawah Hertzsprung di sisi gelap Bulan, sehingga tabrakannya tidak dapat diamati secara langsung dari Bumi. Meskipun demikian, astronom yakin peristiwa tersebut benar-benar terjadi.

“Kami tidak bisa memantau langsung detik-detik potongan sampah roket menabrak Bulan. Tapi berdasarkan pengamatan beberapa minggu lalu, kami yakin roketnya menghantam kawah Hertzsprung pada 4 Maret pukul 12:25 UTC,” terang astronom Jonathan McDowell di Pusat Astrofisika Harvard melalui Twitter. Dia kemudian menjelaskan, sampah antariksa tersebut adalah bagian dari roket CZ-3C Y12 milik Tiongkok.

Berbicara kepada Space.com pekan lalu, NASA akan menggunakan Lunar Reconnaissance Orbiter untuk mendeteksi apakah ada perubahan di eksosfer gas bulan. Setelah itu, badan antariksa tersebut akan memindai permukaan Bulan. Namun, prosesnya memakan waktu yang cukup lama.

“Peristiwa unik ini bisa menjadi peluang penelitian yang menarik,” tutur juru bicara NASA kepada Space.com. “Kamera pada misi tersebut dapat mengidentifikasi lokasi tabrakan, lalu membandingkan gambar sebelum dan sesudah tabrakan. Pencarian kawah bekas tabrakan penuh tantangan dan bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan.”

Untungnya, roket yang menabrak Bulan tidak akan berdampak apa-apa bagi kehidupan Bumi.