Liputan4.com, Pamekasan – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAIMU (Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum) turut angkat bicara terkait sistem rekruitmen kepengurusan PMII cabang Pamekasan yang baru.
Ilzam, ketua komisariat PMII STAIMU menyampaikan kekecewaannya, sampai saat ini kami belum menerima surat permohonan yang masuk ke komisariat untuk menjadi kepengurusan cabang,
Sebelumnya cabang meminta ke komisariat untuk mengirimkan 10 nama-nama setelah itu tidak ada kabar lagi, tapi boro-boro saya mendengar kabar bahwa kepengurusan cabang tanpa melalui sistem rekomendasi dari saya malah memasukkan kader-keder STAIMU ke cabang, saya terkejut.
“Padahal setiap tahunnya, ketua komisariat itu dihargai oleh cabang tanpa tebang pilih, tapi kenapa ketua cabang yang baru malah mengabaikan itu, padahal kami punya kader-kader terbaik untuk direkomendasikan ke PC PMII Pamekasan, lanjut dia.”
“Harusnya nilai-nilai kepatuhan terhadap pimpinan organisasi itu dijalankan oleh cabang, cabang mengajarkan ke komisariat, dan komisariat mengajarkan ke rayon, bukan itu GBHO Organisasi PMII? Kalau seperti ini ada apa dengan PMII cabang pamekasan hari ini?”
“Kami akan gugat ini, karena ini kepentingan organisasi PMII Pamekasan, ini tidak bisa dibiarkan, karena ketua komisariat tetap memiliki hak rekomendasi. Kami memliki payung hukum yakni ad/art dalam sistematika untuk menjadi kepengurusan cabang.
Pihaknya menuntut kepada PC PMII Pamekasan ;
1. Sistem untuk jadi kepengurusan cabang harus sesuai ad/art PMII yakni harus pernah menjadi kepengurusan kom selama satu periode dan dapat rekomendasi dari ketua komisariat
2. Rombak ulang formatur struktural pengurus cabang dan dimusyawarahkan kembali bersama ketua-ketua komisariat dibawah koordinasi PMII cabang Pamekasan.
3. Menerima rekomendasi pengurus Komisariat STAIMU tanpa penolakan dari cabang.
Berita dengan Judul: Recruitmen PC. PMII Pamekasan tumpang tindih, PMII STAIMU Angkat Bicara pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Panji